Wapres: Indonesia Ingin Menjadi Bangsa Pemenang dalam Kompetisi Global, Bukan Penonton
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menekankan Indonesia tidak ingin menjadi bangsa penonton atau pengekor dalam kompetisi global, melainkan ingin menjadi bangsa pemenang.
Wapres dalam sambutannya pada acara Wisuda Sarjana Strata I Angkatan XXV Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-Ayyubi secara virtual di Jakarta, Minggu, 27 Maret menyatakan tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa di tengah globalisasi dan revolusi digital makin hari kian kompleks.
"Kita ingin menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global, bukan penonton, apalagi pengekor," ujar Wapres.
Wapres mengingatkan kepada sarjana muda STAI Shalahuddin Al-Ayubbi, untuk menjadi pemuda-pemudi Islam Indonesia yang moderat, toleran, berdaya saing global dan maju, sekaligus menjadi contoh atau role model bagi generasi Muslim dunia, guna dapat berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang.
Untuk mencapai hal tersebut, kata Wapres, perlu keunggulan dalam berbagai kualifikasi, bukan hanya bidang akademis, melainkan juga praktik di lapangan.
"Kemampuan teoritis yang membangun pola pikir sistematis dan terstruktur, mesti didukung kemampuan praktis untuk meraih hasil yang konkret," ujarnya.
Wapres pun menyampaikan empat pesan kepada para sarjana muda STAI Shalahuddin Al-Ayubbi.
Pertama, Wapres meminta sarjana muda memegang teguh nilai-nilai agama dan kebangsaan, yang merupakan jati diri Muslim Indonesia.
Baca juga:
- Isu Puan Barter Jabatan Wapres dengan Penundaan Pemilu 2024, Pengamat: Ada Upaya Sistematis Golkan Perpanjangan Jabatan
- Gelar Program Ekonomi Kerakyatan, Pemkot Surabaya Perbaiki Data Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Dapat Perintah dari Jokowi, Menparekraf Sandiaga Pastikan Kemudahan Perizinan Konser Musik dan Ekonomi Kreatif
Dia menekankan bangsa Indonesia berdiri di atas kemajemukan, dan pluralitas adalah realitas dan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus disyukuri.
Kedua, Wapres meminta sarjana muda menguasai isu domestik dan isu global serta memahami kemajuan teknologi dan digitalisasi, beserta dampaknya bagi kehidupan masyarakat.
Ketiga, Wapres mengimbau sarjana muda untuk tidak berhenti menuntut ilmu hingga ke liang lahat, sebagaimana pesan Rasulullah SAW.
Keempat, Wapres mengingatkan sarjana muda bertugas menjadi sumber daya manusia yang unggul, beriman dan bertakwa serta berdaya saing global.
"Bangsa kita membutuhkan SDM yang cakap, kreatif, inovatif, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mewujudkan visi-visi demi kemajuan bangsa. Saya harap, saudara-saudara termasuk yang memiliki kualifikasi SDM yang kita butuhkan tersebut," ujar Wapres pula.