Bentuk Toleransi, Tokyo Verdy Lakukan Riset Sebelum Pratama Arhan Tiba: Makanan Harus Halal
JAKARTA - Pemain Indonesia, Pratama Arhan, sudah tiba di Jepang dan bergabung dengan tim barunya, Tokyo Verdy. Belum lama ini, klub membagikan momen latihan perdana mantan pemain PSIS Semarang itu.
Kehadiran Pratama Arhan di Jepang berdekatan dengan momen Bulan Ramadan yang akan berlangsung pada April mendatang. Menjalani ibadah puasa di Negeri Matahari Terbit, sempat jadi kekhawatiran tersendiri bagi Arhan.
Makanan menjadi salah satu yang membuat Arhan sempat kebingungan. Namun, hal ini ternyata sudah diantisipasi Tokyo Verdy. Mereka sudah tahu betul Arhan adalah seorang pemain muslim yang juga akan menjalani ibadah puasa.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak klub akan menjamin seluruh asupan makanan untuk Arhan dan memastikannya halal.
Baca juga:
- Timnas U-19 Jadikan Laga Uji Coba Kontra Korea Selatan Momen Kebangkitan
- Peletakan Batu Pertama Sirkuit Formula 1 Bintan Mundur Sampai Setelah Lebaran
- Persaingan Papan Bawah Liga 1 Indonesia Memanas: 4 Tim Berlomba Menjauhi Zona Degradasi
- Menggiurkannya Bursa Transfer Pemain Musim Panas Nanti: 18 Pemain Top Ini Bakal Berstatus Bebas Transfer
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Tokyo Verdy, Noriaki Nakamura, dalam agenda pertemuan dengan Dubes RI dan Pratama Arhan, Jumat, 25 Maret siang, Namakura bahkan telah berpesan pada head chef tim terkait hal ini.
"Kami sudah diskusi tentang (kegiatan) Pratama Arhan selama Ramadan, juga tentang makanan. Karena kami paham (Arhan) umat muslim jadi kami sudah diskusi dengan head chef di tim supaya Arhan bisa makan halal," kata Nakamura dalam kesempatan itu.
"Kami sangat tanggung jawab dengan hal tersebut," tambahnya.
Nakamura juga sadar Arhan awalnya sempat khawatir dalam memilih makanan yang halal. Sebab hal itu disebut Nakamura bukan cuma dialami Arhan, melainkan juga mayoritas orang asing yang datang ke Jepang.
"Saya paham dia (Arhan) agak stress soal makanan. Itu juga jadi salah satu masalah orang asing lain yang datang ke Jepang. Jadi kami usaha untuk atasi, jadi jangan khawatir," jelas Namakura meyakinkan.
Demi menjamin kenyamanan Pratama Arhan yang seorang muslim, Nakamura juga membeberka pihak tim sempat melakukan riset terlebih dulu sebelum Arhan tiba. Hal itu menurut Nakamura merupakan bagian toleransi keberagaman yang diterapkan klub.
"Kami juga riset sebelum Arhan gabung, itu agar dia nyaman. Sebagai klub kami mengerti soal diversity dan akan menjamin kenyamanannya,” tandas Nakamura.
Pratama Arhan resmi menandatangani kontrak kerjasama dengan Tokyo Verdy pada Januari lalu. Tapi karena masih harus mengurus dokumen keberangkatan, Arhan baru tiba di Jepang pada pertengahan Maret.
Setibanya di Tokyo, Arhan tak bisa langsung bergabung karena protokol kesehatan yang diterapkan mengharuskannya lebih dulu menjalani karantina. Eks pemain PSIS Semarang ini baru melakoni latihan perdana dengan tim pada Rabu, 23 Maret kemarin dan langsung berbaur dan mendapat sambutan hangat dari rekan setim.