Meski Ada di Kabinet, NasDem Bakal Lebih Kritis dari Parpol di Luar Pemerintah
JAKARTA - Fraksi Partai NasDem DPR menyatakan akan tetap kritis meski berada di kabinet Indonesia Maju. NasDem, tidak akan asal ikut segala yang diinginkan Pemerintah.
Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Roberth Rouw mengatakan kritik terhadap pemerintah perlu dilancarkan demi teknis kebijakan yang dapat diimplementasikan. Menurutnya, parlemen adalah panggung utama untuk melancarkan segala kritik itu.
Meski akan lebih kritis dari oposisi, kata dia, dukungan fraksi terhadap pemerintah di periode kedua ini, tetap tanpa syarat dan tanpa pamrih.
"Tapi itu tidak berarti kami tidak memberikan sikap kritis. Bahkan, lebih kritis dari rekan-rekan yang tidak di dalam atau bukan bagian pendukung pemerintah. Karena kami punya kepentingan pemerintah berhasil melaksanakan janji-janji politik saat kampanye dulu," ujar Roberth saat menghadiri bedah buku laporan kerja tahunan 2021 bertajuk "Tetap Kritis di Masa Kritis", di gedung DPR, Selasa, 23 Maret.
Roberth mengakui, kebijakan eksekutif sering dapat dipahami legislatif dalam tataran umumnya. Namun, kata dia, kebijakan itu kerapkali bermasalah pada saat diterapkan dalam pelaksanaan di kementerian/lembaga teknis.
"Pemerintah, presiden, kan keputusan, kebijakannya makro. Kebijakan-kebijakan ini perlu diterjemahkan ke langkah-langkah taktis. Langkah-langkah ini yang bermasalah. Ini yang harus kita kritisi," jelasnya.
Roberth lantas menyinggung masalah pandemi COVID-19 yang tidak hanya berdampak serius bagi kesehatan masyarakat, tetapi berimbas ke berbagai bidang lain seperti ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Baca juga:
Bagi Fraksi NasDem, kata Roberth, berbagai persoalan yang muncul akibat pandemi COVID-19 merupakan tantangan yang siap tidak siap harus dihadapi sebagai realitas yang tak terhindarkan.
"Salah satu langkah yang ditempuh ialah beradaptasi dengan setiap kondisi pandemi yang ada agar tetap bertahan hidup dan terus bergerak maju melewati segala tantangan itu," jelasnya.
Menurut Roberth, dalam menghadapi pandemi, seluruh elemen bangsa dituntut untuk terus mengobarkan spirit yang tinggi dalam memperjuangkan hidup, bukan hanya pada individu tetapi juga kelangsungan bangsa dan negara.
Segala bentuk upaya dan dedikasi dari seluruh masyarakat, imbuhnya, merupakan bagian dari perjuangan kolektif, dengan saling bahu-membahu untuk dapat melewati badai pandemi.
"Tujuan dan spirit kita bersama ialah bagaimana menjaga kelangsungan hidup masyarakat dalam menghadapi berbagai kondisi yang serba sulit akibat pandemi," kata dia.