Setelah Nonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jokowi Langsung Hadiri Sidang Ke-144 IPU di Bali
NUSA DUA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani agenda yang pada Minggu, 20 Maret. Setelah menonton langsung balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jokowi langsung bertolak ke Bali.
Presiden menghadiri acara Sidang Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali. Orang nomor satu di Indonesia ini membuka kegiatan yang berlangsung selama 4 hari, mulai 20 hingga 24 Maret.
Jokowi yang ditemani Ketua DPR RI, Puan Maharani, tiba di Ruang Mangupura BICC sekitar pukul 19.30 WITA. Mengenakan setelan jas dan celana hitam dan dasi merah, presiden menemui langsung sekitar 1.000 delegasi dari 115 negara.
Keduanya menyempatkan diri menyapa awak media yang meliput acara dan peserta delegasi yang menunggu kehadiran Presiden, demikian yang dilansir Antara.
Baca juga:
- Cegah COVID-19 di MotoGP Mandalika, BNPB Bagikan Ribuan Paket Protokol Kesehatan
- Mahfud MD Tegaskan Pemilu Tidak Diundur, Pemerintah Fokus Siapkan Pelaksanaannya 2024
- Ketua DPR Sebut MotoGP Mandalika 2022 Bantu Perekonomian Pasca-Pandemi
- Pebalap Jagoan Jokowi Naik Podium di MotoGP Mandalika, Siapa Dia?
Dalam acara pembukaan, Presiden dijadwalkan menekan tombol tanda Sidang Ke-144 IPU resmi dimulai serta memberi sambutan setelahnya.
Tidak hanya Presiden RI, upacara pembukaan Sidang ke-144 IPU turut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, di antaranya Ketua Mahkamah Konstitusi RI Anwar Usman dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Upacara pembukaan nantinya diisi sambutan dari Presiden Jokowi, Presiden IPU Duarte Pacheco, dan Puan Maharani. Lalu ada juga sambutan dari Ketua Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah sidang tahunan IPU. IPU merupakan kerja sama antarparlemen lintas negara yang menjadi forum demokrasi terbesar kedua di dunia setelah PBB.
Pada tahun ini, sidang IPU menyoroti masalah iklim, kesetaraan gender, anak muda dalam politik, serta konflik Rusia dan Ukraina.