Plaza Indonesia Tempat Rosano Barack Mertua Syahrini Jadi Komisaris Ini Raup Pendapatan Rp871,4 Miliar dan Laba Rp447,7 Miliar di 2021
JAKARTA - PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) membukukan pendapatan Rp871,4 miliar di sepanjang tahun 2021. Pendapatan perusahaan tempat Rosano Barack mertua Syahrini jadi komisaris ini turun 6,04 persen dari 2020 sebesar Rp927,4 miliar.
Dalam laporak keuangan PLIN, dikutip Jumat 18 Maret, disebutkan bahwa pendapatan sewa perseroan tercatat turun 22,9 persen menjadi Rp451,8 miliar, dari Rp586 miliar di 2020. Rinciannya, pendapatan sewa pusat perbelanjaan turun 24,9 persen menjadi Rp306,6 miliar, sewa perkantoran turun 20,25 persen menjadi Rp139,9 miliar, dan sewa hotel naik 142 persen menjadi Rp5,3 miliar.
Adapun pendapatan hotel PLIN sepanjang 2021 naik 36,7 persen dari Rp163 miliar, menjadi Rp223,1 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Beban pokok pendapatan PLIN juga tercatat meningkat 3,53 persen di 2021 menjadi Rp251,7 miliar, dari Rp243,1 miliar yoy. Dengan beban tersebut, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp619,7 miliar di 2021, turun 9,44 persen dari Rp684,3 miliar di 2020.
Baca juga:
- Pengelola Plaza Indonesia yang Dipimpin Rosano Barack Mertua Syahrini Ini Raup Laba Rp205 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp791 Miliar
- Pengelola Plaza Indonesia yang Dipimpin Rosano Barack Mertua Syahrini Targetkan Renovasi Grand Hyatt Rampung di 2023
- Plaza Indonesia Tempat Rosano Barack Mertua Syahrini Jadi Komisaris Ini Memandang Industri Properti Semakin Bergairah di 2022
Emiten berkode saham PLIN ini tercatat membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp447,7 miliar, berbalik dari rugi tahun berjalan sebesar Rp575,1 miliar di 2020.
Hingga akhir Desember 2021, aset perseroan tercatat bertambah menjadi Rp11,9 triliun, dari Rp11,8 triliun di 2020. Jumlah liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,17 triliun di akhir 2021, meningkat dari Rp1,16 triliun di akhir 2020.
Begitu pula dengan jumlah ekuitas perseroan yang naik dari Rp10,65 triliun di akhir Desember 2020, menjadi Rp10,7 triliun di akhir Desember 2021.