Bos Apple, Tim Cook Sebut Perubahan Iklim Perparah Bencana Alam
JAKARTA - Selain pandemi COVID-19, perubahan iklim menjadi topik yang paling diperbincangkan belakangan ini oleh masyarakat dunia. Tak mau ketinggalan, CEO Apple Inc, Tim Cook dalam sebuah wawancara ikut memandang peristiwa kebakaran, badai, dan banjir yang baru saja menerjang dunia sebagai bukti perubahan iklim itu nyata.
"Ini menghebohkan. Ini adalah pengingat betapa seriusnya perubahan iklim dan apa yang dipertaruhkan," ujar Cook dikutip Channel News Asia, Selasa, 22 September.
Cook menambahkan tiap bencana yang hadir merupakan dampak dari perubahan iklim. Cook bahkan mencontohkan berbagai peristiwa bencana alam. Beberapa di antaranya mulai dari peristiwa kebakaran hutan yang berkobar di Barat Amerika Serikat (AS), angin topan yang menghantam selatan, dan banjir yang terjadi di Timur Laut dan Atlantik Tengah.
"Semua (bencana) ini terjadi bersama-sama, saya yakin akan meyakinkan orang-orang yang saat ini belum yakin tentang perubahan iklim," kata Cook.
Meski begitu, Cook menolak menjawab pertanyaan bahwa dirinya telah menjadi sosok yang telah meyakinkan orang nomor satu AS, Donald Trump terkait Perubahan iklim merupakan hal nyata. Cook menyebut hal itu hanya perbincangan pribadi.
"Saya tidak ingin membicarakannya secara rinci…. Seluruh filosofi saya adalah keterlibatan. Saya pikir itu lebih penting untuk terlibat ketika Anda tidak setuju pada sesuatu," tambahnya.
Sebelumnya, Trump terlihat aktif menyuarakan perlawanan terhadap perubahan iklim dalam tiap kampanyenya. Akan tetapi, Trump justru tampak menolak pendapat pemimpin negara bagian yang menyebutkan perubahan iklim sebagai penyebab kobaran api semakin kuat membakar hutan di California hingga Washington.
Trump bahkan tetap pada pendapatnya, bahwa kebakaran hutan terjadi karena pemeliharaan yang tak memadai oleh otoritas setempat. Alhasil, kata Trump hutan jadi mudah terbakar dan kobaran api semakin cepat meluas.
Sementara itu, penantang Trump dalam pemilihan presiden Amerika, Joe Biden telah mencap Trump sebagai "Pembakar iklim" yang kebijakannya dianggap telah berkontribusi besar pada bencana alam.