Seorang Pasien di Rumah Sakit Jerman Meninggal Akibat Serangan Ransomware

JAKARTA - Serangan ransomware pada sistem komputer ternyata bisa berakibat fatal. Di mana seorang pasien dikabarkan meninggal dunia setelah sistem komputer rumah sakit di Universitas Düsseldorf, Jerman, terkena serangan ransomware.

Dilaporkan Gizmodo, Senin 21 September, peristiwa ini terjadi pekan lalu, di mana serangan ransomware mengganggu sistem IT rumah sakit yang memuat data pasien secara acak dan membuatnya tak bisa diakses. Akibatnya layanan darurat di rumah sakit menjadi terhambat. 

Bahkan sejumlah pasien terpaksa dipindahkan ke RS lainnya untuk mendapatkan penanganan medis. Nahasnya, nyawa seorang pasien tak dapat diselamatkan mengingat kondisinya yang kritis dan harus dipindahkan ke rumah sakit lain yang berjarak sekitar 20 mil atau 32 kilometer.

Dari laporan media setempat, awalnya serangan ransomware ini juga ditujukan untuk rumah sakit lain, bukannya RS Universitas Düsseldorf. Meski tak diungkapkan secara detail, tak ada data pasien yang dicuri atau catatan pemerasan dari peristiwa ini. 

Otoritas Jerman menyebut serangan ini sebenarnya dapat dihindari. Sebab, penyerang mengeksploitasi kelemahan sistem keamanan di software VPN Citrix yang sebenarnya sudah diketahui sejak Januari 2020, dan otoritas keamanan siber Jerman sudah memperingatkan hal tersebut.

Tentunya bila dikemudian hari terbukti adanya kasus kematian pasien yang dihubungkan dengan kasus serangan ransomware. Bukan tak mungkin peristiwa ini akan menjadi kasus serangan siber pertama yang bisa merenggut nyawa seseorang.