Bersihkan Makam Berusia 600 Tahun, Keuchik Gampong Pango Raya Aceh Ucapkan Terima Kasih ke Pelajar-TNI
ACEH - Masyarakat Gampong (desa) Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Provinsi Aceh bersama para pelajar dan anggota TNI membersihkan sejumlah makam kuno yang ada di lingkungan setempat.
"Alhamdulillah, hari ini berkat bantuan para pelajar dan anggota TNI kita sudah gotong royong membersihkan makam kuno ini," kata Keuchik Gampong (Kepala Desa) Pango Raya Askari di Banda Aceh, Antara, Jumat, 11 Maret.
Dia mengatakan, sejumlah makam kuno tersebut diperkirakan berumur sekitar 600 tahun silam namun selama ini tidak terurus. Bahkan ada beberapa nisan yang sudah berjatuhan ke tanah sehingga perlu didirikan lagi.
"Makam bersejarah ini kalau kita lihat tidak kurang 600 tahun lalu, ini tempat main saya juga waktu kecil, dan alhamdulillah sudah bersih kembali," katanya.
Askari mengucapkan terima kasih kepada para anggota TNI dan pelajar yang sudah mau melakukan gotong royong bersama membersihkan tempat bersejarah seperti ini.
Dirinya berharap, kegiatan positif seperti ini terus dilakukan, karena masih sangat banyak titik-titik pemakaman kuno yang harus dibersihkan serta mendapatkan perawatan baik.
"Mudah-mudahan kita dapat membersihkan titik lain, dan terus merawat kuburan lama yang memiliki banyak sejarah ini," kata Askari.
Sebelumnya, Wakil Ketua Masyarakat Peduli Sejarah (Mapesa) Masykur Syafruddin mengatakan bahwa saat ini masih terdapat ribuan komplek bersejarah di Aceh, tetapi banyak yang terbengkalai karena ketidakseriusan pemerintah menyelamatkannya
Baca juga:
- MA Sunat Hukuman Edhy Prabowo 4 Tahun Penjara, KY Akan Lakukan Analisa
- Sempat Nyatakan Berpeluang Usut TPPU Edhy Prabowo, KPK Kini Tunggu Salinan Putusan Kasasi MA
- Respons Ketua KPK Filri Bahuri Soal Hukuman Edhy Prabowo yang Dipotong Empat Tahun Penjara
- Dokter SU Ditembak Densus 88 karena Melawan dan Membahayakan Warga, Polri: Dia Tersangka Terorisme, dan Sesuai Aturan
"Membersihkan tempat bersejarah ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua masyarakat dan terutama Pemerintah Aceh," katanya.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu memberikan perhatian terhadap bersejarah, sehingga rekam jejak peristiwa Aceh masa lalu tidak hilang dan tetap terjaga dengan baik, demikian Masykur Syafruddin.