5 Alasan Kenapa Pasangan Bahagia Berpotensi Mendapatkan Tidur Malam yang Berkualitas
JAKARTA – Tanpa disadari pasangan saling memengaruhi, bahkan dalam hal keseharian yaitu tidur. Tidur yang berkualitas, ternyata ada kaitannya dengan pola hubungan yang berkualitas juga. Sebuah studi menggali secara teoritis pengalaman hubungan dan pengaruhnya dengan pola tidur.
Berikut alasan kenapa pasangan bahagia lebih berkemungkinan mendapatkan kualitas tidur yang baik.
1. Pasangan jangka panjang memiliki sistem biologis yang mirip
Sebuah fenomena yang disebut dengan koregulasi, di mana pasangan jangka panjang menjadi mirip satu sama lain termasuk dalam sistem biologis dasar. Secara teoritis, semakin dekat Anda dengan pasangan, ritme harian Anda dan pasangan akan semakin mirip satu sama lain.
2. Pasangan bahagia akan saling menyesuaikan
Berkompromi dengan perbedaan, termasuk perbedaan jam tidur, umum dilakukan pasangan bahagia. meski mereka memiliki ritme biologis yang tidak sinkron, kemungkinan besar salah satu dari pasangan mencoba menemukan cara untuk berkompromi. Misalnya dalam pola harian untuk tidur, seperti menyiapkan diri setengah jam saat sebelum tidur atau setengah jam sudah siap di meja makan.
3. Saling menyelaraskan
Alam bawah sadar bisa mengatur preferensi tidur yang sama. Atau secara sadar pasangan berkualitas menyelaraskan supaya lebih dekat. Mereka yang bisa saling menyelaraskan berarti sinkron secara emosional juga.
Baca juga:
4. Setiap pasangan butuh keterikatan dengan aman
Seorang peneliti dan rekannya dari Universitas Pittsburgh, Heather Dunn melakukan penelitian terhadap 46 pasangan menikah dengan usia rata-rata 30 tahun. Ia meneliti efek kepuasan hubungan terhadap pola koregulasi. Hasilnya, kebanyakan orang mengembangkan gaya keterikatan yang aman. Mereka perlu mengandalkan seseorang yang dapat diandalkan, dan sebaliknya. Orang-orang yang terikat dengan aman, paling mungkin menyelaraskan pola tidur mereka.
5. Semakin bahagia sang istri, semakin pasangan mendapatkan tidur yang sinkron
Data penelitian Dunn, dilansir Psychology Today, Kamis, 10 Maret, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara gaya dan keterikatan kecuali dipengaruhi oleh kondisi emosional dan psikologis. Faktanya dalam data, semakin puas istri semakin menunjukkan pola tidur yang cocok dengan suaminya.
Sebagai penutup, Susan Krauss Whitbourne, Ph.D., profesor emeritus di Psychological and Brain Sciences di Universitas Massachusetts Amherst, mengatakan bahwa tidak bisa dipastikan apa yang membuat kebiasaan tidur Anda dan pasangan sinkron sehingga secara sadar merasa lebih bahagia. Alam bawah sadar mungkin memengaruhi saling menyesuaikan satu sama lain dalam kehidupan nyata.