Ada Perang Rusia - Ukraina, Peluncuran Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp di Luar Jepang Kembali Ditunda

JAKARTA - Perilisan gim Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp akhirnya harus tertunda lagi. Kali ini gim dari Nintendo Switch itu diundur peluncurannya. Gim yang seharusnya meluncur secara digital di luar Jepang pada 8 April ini,  kembali ditunda karena pertimbangan hal-hal yang terjadi.

Nintendo memberikan penjelasan alasannya menunda Advance Wars 1+2 melalui akun twitter resmi Nintendo Amerika pada 9 Maret. "Mengingat peristiwa dunia baru-baru ini, kami telah membuat keputusan untuk menunda Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp, yang semula dijadwalkan untuk dirilis di Nintendo Switch pada 8 April," tulisnya.

Dilansir dari Siliconera, kejadian ini bukanlah pertama kalinya Nintendo menunda gim Advance Wars karena peristiwa dunia. Hal serupa juga pernah terjadi pada Advance Wars yang asli.

Advance Wars seharusnya dirilis di Amerika Utara pada 10 September 2001, sehari sebelum serangan teroris di Amerika Serikat. Dengan demikian, gim tersebut tidak muncul di Eropa sampai Januari 2002, juga tidak muncul di Jepang sampai kompilasi tahun 2004.

Penundaan kali ini juga merupakan penundaan kedua untuk Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp . Awalnya, gim ini seharusnya muncul pada Desember 2021. Namun, penundaan dilakukan atas nama fine-tuning.

Advance Wars 1+2: Reboot Camp akan hadir di Nintendo Switch di Amerika Utara dan Eropa dalam waktu yang belum ditentukan. Nintendo mengatakan untuk tetap menunggu pembaruan selanjutnya mengenai tanggal rilis gim tersebut.

Menanggapi penundaan itu, beberapa pecinta gim memaklumi hal tersebut. "karena Advance Wars adalah tentang perang, saya mendukung keputusan ini karena saya tahu itu akan mendapat banyak reaksi jika mereka baru saja merilisnya selama krisis," tulis pemilik akun @Toad_the_gamer.

Pemilik akun @AboutNintendo juga mengatakan bahwa penundaan tersebut adalah langkah terbaik sebagai bentuk kemanusiaan. "Sejujurnya? Langkah terbaik yang bisa Anda lakukan. Namun bagian komentar gagal untuk memahami rasa buruk dari merilisnya sekarang dan itu menurunkan kepercayaan saya pada kemanusiaan."