Balas Larangan Impor Produk Rusia oleh Presiden Biden, Vladimir Putin Tandatangani Dekrit Larangan Ekspor-Impor

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk membatasi atau melarang impor dan ekspor produk dan bahan mentah tertentu dari Rusia pada tahun 2022 dengan daftar produk yang akan ditentukan oleh pemerintah, menurut dekrit yang ditandatangani tentang langkah-langkah ekonomi asing khusus, yang bertujuan untuk memastikan keamanan Rusia.

Ini diambil setelah sebelumnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pelarangan impor minyak dan gas dari Rusia, kendati itu akan berdampak pada kenaikan harga bahan bakar di dalam negerinya.

"Pastikan penerapan langkah-langkah ekonomi khusus berikut hingga 31 Desember 2022: larangan ekspor dan impor produk dan/atau bahan mentah sesuai dengan daftar yang akan ditentukan oleh pemerintah Federasi Rusia," kata dokumen itu, menambahkan bahwa daftar akan menentukan barang, yang ekspor dan impornya akan dibatasi, melansir TASS 9 Maret.

Pemerintah harus menentukan daftar negara bagian yang akan dicakup oleh keputusan ini dalam waktu dua minggu. Pembatasan ini tidak akan mencakup produk atau bahan baku yang diangkut oleh warga negara untuk kebutuhan pribadi mereka.

Selanjutnya, kabinet akan diizinkan untuk menetapkan kekhususan pelaksanaan langkah-langkah ini terhadap produk tertentu atau orang atau perusahaan tertentu.

Langkah-langkah baru sedang diperkenalkan di samping langkah-langkah yang digariskan dalam keputusan presiden sebelumnya. Sebelumnya, Rusia memberlakukan langkah-langkah ekonomi khusus sebagai tanggapan atas tindakan tidak bersahabat AS dan negara-negara lain serta organisasi internasional, serta langkah-langkah ekonomi sementara yang bertujuan untuk memastikan stabilitas keuangan Rusia.

Untuk diketahui, dekrit baru telah ditandatangani untuk memastikan keamanan Rusia dan operasi industri yang tidak terganggu. Keputusan tersebut mulai berlaku sejak saat publikasi resmi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya pada Hari Selasa sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina, menggarisbawahi dukungan bipartisan yang kuat untuk langkah yang ia akui akan menaikkan harga energi AS.

"Kami melarang semua impor energi minyak dan gas Rusia," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, melansir Reuters.

"Itu berarti minyak Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke mesin perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin," sambung Presiden Biden.

Presiden Biden memperkirakan harga akan naik lebih jauh sebagai akibat dari "perang Putin," tetapi berjanji untuk melakukan semua yang dia bisa untuk meminimalkan dampak pada rakyat Amerika. Dia juga memperingatkan perusahaan-perusahaan gas AS agar tidak mengeksploitasi situasi untuk terlibat dalam pencatutan atau penipuan harga.