Ratu Elizabeth II Bakal Dicopot sebagai Kepala Negara Barbados Tahun Depan

JAKARTA - Pemerintah Barbados berencana mencopot Ratu Inggris Elizabeth II sebagai kepala negaranya tahun depan. Menurut pejabat negara tersebut, langkah tersebut adalah kehendak rakyat yang ingin punya negara berdaulat.

“Waktunya telah tiba untuk sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonial kita. Bangsa Barbados menginginkan kepala negara dari bangsanya sendiri. Ini adalah pernyataan keyakinan tertinggi tentang siapa kami dan apa yang mampu kami capai,” kata Gubernur Jenderal Barbados Sandra Mason dikutip Reuters, Kamis 17 September.

Untuk itu, mereka berencana meraih kedaulatan penuh dan menjadi negara republik saat merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-55. "Barbados akan mengambil langkah untuk menuju kedaulatan penuh dan menjadi republik," ujar Mason.

Apabila rencananya berjalan mulus, Barbados akan membentuk negara republik pada November tahun depan. Ide itu sebetulnya sudah lama mereka cita-citakan. Namun tampaknya momentum itu baru ada sekarang. 

Kecewa

Disinyalir, ide mengubah bentuk negara menjadi republik mencuat setelah rakyat Barbados merasa kecewa karena pemerintah lamban menurunkan patung "kolonial." Barbados menjadi salah satu negara yang warganya banyak menyuarakan gerakan Black Lives Matter. 

Seperti diketahui, patung yang hendak dirubuhkan yakni Horatio Nelson yang berdiri sejak 1813. Barang seni itu berada di Broad Street, Ibu Kota Bridgetown.

Sementara itu Sekretaris Pers PM Barbados, Roy R. Morris mengungkapkan sesungguhnya tak ada pemicu khusus yang mendorong pendirian negara republik. Morris bilang itu untuk memenuhi janji lama dari para politisi Barbados.

Sejarahnya, Barbados adalah wilayah bekas koloni Inggris yang merdeka pada 1966. Setelahnya, negara yang berpenduduk kurang dari 300 ribu jiwa itu tetap mempertahankan hubungan formal dengan monarki Inggris.