Kata Airlangga, Angka Reproduksi Kasus COVID-19 di Hampir Seluruh Daerah Luar Jawa-Bali Menurun

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengungkapkan, angka reproduksi kasus COVID-19 menunjukkan penurunan pada hampir seluruh daerah di luar Jawa-Bali.

Rata-rata angka reproduksi (Rt) atau penularan yang dihasilkan dari tiap kasus di Pulau Nusa Tenggara sebesar 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,1, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08.

"Terkait dengan kasus di luar Jawa-Bali, terlihat angka reproduksi kasus efektif mengalami penurunan signifikan hampir di seluruh pulau meskipun sedikit di atas angka 1," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin, 7 Maret.

Begitu juga dengan kasus konfirmasi harian. Airlangga menuturkan, pertambahan kasus baru per 6 Maret 2022 di luar Jawa-Bali telah menunjukkan penurunan, yakni sebesar 8.158 kasus.

Angka ini menurun dari puncak kasus harian luar Jawa-Bali pada 23 Februari sebesar 19.807 kasus baru.

Lalu, kasus aktif di luar Jawa-Bali per 6 Maret sebesar 171.217 kasus. Besaran ini menurun dari puncak kasus aktif per tanggal 3 Maret sebanyak 183.482 kasus.

"Jadi, beberapa provinsi telah lewat puncak kasus, tren penurunan kasus yaitu di Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, kepulauan Riau, Lampung, serta Riau. Yang masih naik di Kalbar dan NTT," jelas Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan keterisian tempat tidur COVID-19 (bed occupancy ratio/BOR) di luar Jawa-Bali hanya sebesar 10 persen dari 36.470 tempat tidur yang disediakan.

Meski masih ada tiga provinsi yang BOR-nya masih tinggi, namun Airlangga menyebut kondisinya masih terkendali.

"Terkait dengan BOR masih tiga provinsi yang tinggi namun masih terkendali, yaitu Sumut kasusnya 21.338 BOR-nya 37 persen dengan konversi 21 persen. Kalimantan Timur, kasus aktif 15.603, BOR-nya 44 persen dan konversinya 25 persen. Sulawesi Selatan, kasus aktif 15.131, BOR-nya 31 persen dan konversi 18 persen," imbuhnya.