Mengikuti Jejak CD Projekt RED, Activision Blizzard dan Epic Games Hentikan Penjualan di Rusia
JAKARTA - Activision Blizzard dan Epic menghentikan penjualan gim di Rusia. Activision Blizzard dan Epic Games telah bergabung ke dalam daftar penerbit yang menangguhkan penjualan gim mereka di Rusia karena invasi berkelanjutan negara itu ke Ukraina.
Melalui sebuah surat, Activision Blizzard membagikan kabar penangguhan tersebut secara publik pada Jumat, 4 Maret. Presiden dan Chief Operating Officer Activision, Daniel Alegre mengatakan perusahaan akan menghentikan sementara penjualan gim-nya ke konsumen Rusia. Ini juga akan berhenti menawarkan transaksi mikro dalam game untuk sementara waktu kepada pelanggan yang sama.
"Hari ini, kami mengumumkan penangguhan penjualan baru dan dalam permainan kami di Rusia sementara konflik ini berlanjut, serta upaya lain untuk membantu Ukraina," tulis Activision Blizzard dalam keterangannya di @ATVI_AB.
Satu hari setelah pengumuman Activision, Epic Games juga mengabarkan bahwa pihaknya akan menghentikan transaksi di dalam negeri.
Baca juga:
"Epic menghentikan perdagangan dengan Rusia di game kami sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. Kami tidak memblokir akses untuk alasan yang sama alat komunikasi lainnya tetap online: dunia bebas harus menjaga semua jalur dialog tetap terbuka," kata perusahaan itu.
Dalam menghentikan penjualannya ke Rusia, Activision dan Epic bergabung dengan perusahaan seperti Microsoft dan CD Projekt RED yang lebih dulu menghentikan penjualannya.
Menurut perkiraan statistik tahun 2021, Rusia merupakan negara dengan pendapatan industri sekitar 2,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp37,8 triliun tahun itu, dan merupakan pasar terbesar kedelapan untuk video gim.