Buntut Diplomat Digebuk di Kota Lithuania, Rusia Minta Otoritas Negara Baltik Lindungi Kedubes
JAKARTA - Moskow pada Sabtu, 5 Maret meminta otoritas di Estonia, Latvia, dan Lithuania mengambil sejumlah langkah untuk melindungi kedutaan besar Rusia usai terjadi penyerangan terhadap diplomat mereka di ibu kota Lithuania, Vilnius.
Permintaan itu dilaporkan oleh kantor berita Rusia, RIA. "Kami memperingatkan Vilnius, Riga, dan Tallinn agar mereka menanggung konsekuensi psikosis anti-Rusia yang telah mereka lepaskan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Reuters Via Antara, Minggu, 6 Maret.
"Seorang diplomat Rusia di ibu kota Lithuania diserang dengan menggunakan kekuatan fisik, upaya yang dilakukan untuk menekan Duta Besar," kata Kemlu menambahkan.
Lembaga penyiaran nasional Lithuania pekan lalu memberitakan bahwa sekretaris ketiga kedutaan besar Rusia dipukuli pada 24 Februari malam di dekat kedutaan besar, di halaman perumahan. Lembaga itu mengutip juru bicara kepolisian Lithuania.
Baca juga:
- Konflik Rusia - Ukraina: Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Sebut Pihak Barat Bertingkah Seperti Bandit
- Mariupol Hampir Direbut Rusia dari Ukraina, Penduduk Sipil Diizinkan Meninggalkan Kota
- Rusia Kirim 1.000 Tentara Bayaran ke Ukraina Gantikan Kinerja Pasukan yang Mulai Menurun
- 114 Imigran Rohingya Terdampar di Aceh
Serangan tersebut terjadi saat 10.000 orang berkumpul di depan kedubes --untuk menunjukkan dukungan terhadap Ukraina setelah Rusia sebelumnya pada tanggal itu melakukan serangan.
Seorang tersangka pemukulan sudah ditangkap, kata jubir kepolisian. Menurut jubir, diplomat tersebut menolak bantuan medis.