Puji Operasi Khusus di Ukraina Berjalan Sesuai Rencana, Presiden Putin: Tentara Kami Berjuang dengan Gigih

JAKARTA - Operasi militer khusus di Ukraina berjalan sesuai rencana, semua tugas dilaksanakan dengan sukses, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya di Dewan Keamanan Rusia.

"Tentara kami berjuang dengan gigih, dengan pemahaman penuh tentang keadilan tujuan mereka, bahkan setelah terluka, mereka tetap dalam formasi, mengorbankan diri untuk menyelamatkan rekan dan warga sipil," kata Putin, mencatat pasukan Rusia berusaha untuk mencegah korban sipil di Ukraina, melansir Sputnik News 4 Maret.

Lebih jauh Presiden Putin juga mengatakan, nasionalis dan tentara bayaran asing di Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Mereka tidak menepati janji untuk memindahkan peralatan militer berat dari pemukiman, lanjutnya.

"Alih-alih memenuhi janji untuk mengeluarkan peralatan ini dari daerah pemukiman, dari taman kanak-kanak, rumah sakit, sebaliknya, tank, artileri, mortir juga dikerahkan di sana," ungkap Presiden Putin.

Presiden Rusia juga mengatakan, warga asing disandera di Ukraina, khususnya, di antara mereka ada sekitar 3.179 warga negara India.

"Neo-Nazi juga menembaki mahasiswa China yang mencoba meninggalkan Kharkov. Dua dari mereka terluka. Saya ulangi: ratusan orang asing berusaha meninggalkan zona perang, tetapi mereka tidak diizinkan melakukannya," tegas Putin. .

Tetapi, cara 'neo-nazi memperlakukan warganya sendiri' bahkan lebih buruk, menurutnya, karena tentara Rusia telah menyaksikan penghuni gedung apartemen 'digiring ke lantai tengah gedung'.

Sementara di lantai bawah 'mereka menerobos jendela dan tembok, pasang alat berat disana'. Di atap dan di lantai atas, senapan mesin dan penembak jitu ditempatkan, ujarnya.

Namun, sambungnya, pasukan Rusia telah menyediakan koridor di semua zona tabrakan tanpa kecuali, menyediakan transportasi sehingga warga sipil, warga negara asing memiliki kesempatan untuk pergi ke tempat yang aman, sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh kaum nasionalis.

Diketahui, pidato Presiden Putin datang tak lama setelah juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan Barat telah meningkatkan pengiriman tentara kontrak dari perusahaan militer swasta ke Ukraina, dengan intelijen militer AS meluncurkan kampanye besar-besaran untuk merekrut kontraktor PMC untuk Ukraina.

Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan Ukraina mengharapkan sekitar 16.000 tentara bayaran asing datang dan berjuang untuk negara itu.

Menurut perkiraan dari Kementerian Pertahanan Rusia, 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina, dengan Inggris, Denmark, Latvia, dan Polandia juga memberikan lampu hijau untuk mengirim tentara bayaran ke sana.

Jenderal Konashenkov mengatakan, tentara asing yang sudah berada di Ukraina "melakukan sabotase dan penggerebekan terhadap konvoi peralatan dan pasokan material Rusia, serta pesawat yang melindungi mereka."