Wali Kota Haryadi Dorong Para Lurah di Yogyakarta Aktif Blusukan, Pantau dan Update Data Warga Isoman
YOGYAKARTA - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta seluruh lurah dan jajarannya selalu mengetahui perkembangan kasus COVID-19 di wilayah masing-masing, termasuk data warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Lurah juga diminta aktif memantau perkembangan warga.
“Data warga yang sedang isolasi mandiri ini sangat penting. Tujuannya agar kelurahan atau wilayah juga bisa melakukan pemantauan,” kata Haryadi di Yogyakarta, Antara, Rabu, 2 Maret.
Menurutnya, pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dituntut untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, tidak berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak berpotensi menularkan virus ke warga lainnya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga interaksi, maka diharapkan kasus COVID-19 akan berhenti di pasien tersebut. “Kasus harus berhenti di diri pasien itu sendiri, tidak menularkan ke orang lain,” katanya.
Ia meminta warga untuk tidak segan melapor ke perangkat di wilayah khususnya pengurus RT jika terkonfirmasi COVID-19.
“Jangan segan atau malu melapor. Jangan takut dijauhi orang lain karena terpapar COVID-19. Warga tidak akan mengucilkan tetapi justru akan dibantu,” katanya.
Saat ini, Haryadi menyebut, masih ada saja masyarakat yang memberikan stigma negatif terhadap warga yang terpapar COVID-19 sehingga pasien memilih tidak melapor ke pengurus RT.
“Justru akan lebih berpotensi terjadi penularan yang luas. Mungkin saja, pasien merasa tidak mengalami gejala apapun. Tetapi, ia tetap bisa menularkan ke orang lain,” katanya.
Jika pasien tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumah karena berbagai sebab, seperti kondisi rumah tidak memungkinkan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini mengoperasionalkan dua selter isolasi terpadu di Rumah Susun Bener Tower 1 dan 2.
Salah satu kelurahan di Kota Yogyakarta yaitu Giwangan juga mengaktifkan kembali fasilitas selter isolasi pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan memanfaatkan Gedung LPMK setempat.
"Selter kami aktifkan kembali. Kami memanfaatkan lantai dua Gedung LPMK yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan kantor kelurahan," kata Lurah Giwangan Dyah Murniwarini.
Selter dengan kapasitas enam ruangan tersebut disiapkan khusus untuk pasien yang berasal dari Kelurahan Giwangan. Satu ruangan diisi satu pasien. Sampai saat ini, selter isolasi tersebut belum terisi pasien.
Baca juga:
- Ratusan Tenaga Kesehatan di Bantul Terpapar COVID-19
- Belajar dari Serangan 1 Maret ke Belanda, Sri Sultan Tekankan Pentingnya Berdaulat
- Untold Story Sri Sultan Soal Serangan Umum Perebutan Yogyakarta dari Belanda, Ternyata Bukan 1 Maret
- 2 Remaja Huni Kerangkeng Manusia di Rumah Terbit, Komnas HAM: Salah Satunya Gara-gara Sering Bolos Sekolah
“Warga masih bisa menjalani isolasi mandiri di rumah atau di selter isolasi terpadu. Harapannya, kasus bisa semakin turun,” katanya.
Pada Rabu, di Kota Yogyakarta terdapat tambahan 507 kasus baru COVID-19 dengan 198 pasien sembuh atau selesai isolasi dan empat pasien meninggal dunia. Dengan demikian, saat ini terdapat 4.003 kasus aktif di kota tersebut.