Bukan Penuh, Antrean Ambulans di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Tunggu Giliran Registrasi

JAKARTA - Ambulans yang mengantre di depan pintu masuk RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, ternyata bukan diakibatkan karena kondisinya penuh.

Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh, mengatakan antrean semacam ini sudah biasa terjadi dan dikarenakan proses registrasi.

Hal ini disampaikan Saleh untuk menanggapi video ambulans berbaris dengan durasi enam detik yang diunggah warganet.

"Bukan panjang. Itu antrean daftar registrasi saja," kata Saleh saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 14 September.

Dia menjelaskan, jumlah pasien COVID-19 yang dirujuk ke rumah sakit darurat ini memang cukup banyak. Dalam sehari, Saleh mengatakan, jumlah pasien yang dirujuk dari Puskesmas ini bisa mencapai 100 orang.

Kembali ke soal antrean ambulans, Saleh mengatakan, proses registrasi sebenarnya tak butuh waktu lama. Hanya saja, untuk orang tanpa gejala (OTG) saat ini terkendala fasilitas yang terbatas.

"(Proses registrasi, red) tidak lama. Cuma kalau yang OTG dia fasilitasnya terbatas, karena IGDnya juga sempit," ujar Saleh.

Sebelumnya, seorang warganet mengunggah video sejumlah mobil ambulans berbaris cukup panjang di depan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain memperlihatkan mobil ambulans berbaris, video berdurasi selama enam detik ini memperlihatkan sejumlah orang menggunakan alat pelindung diri lengkap (APD) berwarna putih.

Pengunggah video ini di Twitter yaitu @tyarooo menyebut video ini dia dapatkan dari seorang kawannya yang sedang rujukan ke rumah sakit tersebut.

"Video ini saya dikirim teman saya yang sedang rujuk," katanya dikonfirmasi ulang mengenai unggahannya itu, Selasa, 15 September.

Hanya saja terkait waktu kejadian, dia tak tahu lebih detail namun dia memastikan hal ini baru saja terjadi. "Jam persisnya kurang tahu tapi intinya hari ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjamin DKI Jakarta masih mampu untuk merawat pasien COVID-19. Kepastian ini didapatkan usai Menkes melakukan inspeksi mendadak dan pengecekan langsung ke lapangan.

Saat ini jumlah ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi untuk pasien bergejala sedang, hingga ruang ICU ditegaskan Menkes masih dalam angka yang aman. Untuk ruang isolasi, dari total 4.271 tempat tidur yang masih kosong saat ini berjumlah 1.088. 

Untuk menjaga ketersediaan, pemerintah berencana menambah 1.022 tempat tidur lagi. "Sehingga totalnya menjadi 5.293 tempat tidur," sebut dia.

Sedangkan untuk ruang ICU bagi pasien bergejala berat, saat ini jumlahnya mencapi 584 tempat tidur dan dari angka tersebut ada 115 yang masih belum ditempati.

"Dalam beberapa hari ke depan dapat ditambah sebanyak 138 tempat tidur ICU jadi total menjadi 722 tempat tidur," jelasnya.

Sementara untuk pasien bergejala ringan, pemerintah menyiapkan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Ada dua menara atau tower yang telah disiapkan yaitu Tower 6 dan Tower 7.

"Tower 6 terdapat 1746 tempat tidur sudah terisi 888 sedangkan Tower 7 terdapat 2.472 baru terisi 749," jelasnya.

"Untuk yang tanpa gejala, flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan dua tower, yaitu Tower 4 dan 5 masing-masing ada 2742 tempat tidur. Ini belum terisi, sedangkan di Tower 5 sudah terisi 81," ungkapnya.