Era Pandemi, Sri Mulyani Diminta Menkes Budi Sadikin Perbanyak Program LPDP Kedokteran
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa dirinya mendapat pesan khusus dari Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Menteri Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan alokasi lebih banyak di bidang kedokteran pada program beasiswa (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Menurut Menkeu, permintaan tersebut cukup relevan dengan kondisi saat ini yang tengah dilanda pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan selaku pengelola dana LPDP siap untuk mendukung strategi Menkes tersebut.
“Tahun ini di bidang kesehatan menjadi sangat penting dan menonjol. Kementerian Kesehatan meminta untuk ada alokasi LPDP yang signifikan bagi pengembangan dokter-dokter, terutama dokter spesialis,” ujarnya melalui saluran virtual pada Jumat, 25 Februari.
Menkeu menambahkan, inisiatif itu sekaligus langkah strategis bagi kesuksesan transformasi sektor jasa kesehatan di Indonesia yang sedang digencarkan oleh pemerintah.
“Ini juga bentuk dukungan untuk transformasi dan reformasi kesehatan,” tuturnya.
Lebih lanjut, bendahara negara menjelaskan bahwa program LPDP akan senantiasa aktif dalam menyesuaikan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di tengah dinamika dan tantangan yang semakin kompleks.
“LPDP akan terus merespon kebutuhan pembangunan, baik yang sifatnya jangka pendek maupun hal strategis lain di jangka menengah-panjang,” tegasnya.
Baca juga:
Sebagai informasi, program LPDP merupakan skema yang dirancang oleh Menkeu Sri Mulyani pada 2010 saat tergabung dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. LPDP bisa dikatakan sebagai manifestasi dari undang-undang untuk memberikan pendidikan yang layak dan berkualitas bagi warga negara.
Pada masa awal pembentukannya, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 triliun yang kemudian dikelola sebagai dana abadi. Hingga saat ini, pengelolaan dana LPDP telah mencapai hampir Rp100 triliun.
Dari sisi pemanfaatannya pun kini semakin beragam dan tidak hanya fokus pada penyediaan beasiswa S2 dan S3 di luar negeri. Tercatat sejumlah program juga turut dikembangkan secara nasioanl, seperti pembangunan SDM sektor kebudayaan dan juga penelitian strategis.
“Kita akan terus melakukan kolaborasi dalam pengelolaan LPDP sehingga program-program pengembangan sumber daya manusia Indonesia akan bisa terus didukung,” tutup Menkeu Sri Mulyani.