Presiden Putin Gelar Operasi Militer, Menlu Ukraina: Ini Agresi, Kami akan Mempertahankan Diri dan Menang

JAKARTA - Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dan menargetkan kota-kota dengan serangan senjata, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter pada Hari Kamis.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mengizinkan operasi militer khusus ke wilayah Ukraina Timur, dengan dalih melindungi warga di kawasan itu yang selama ini jadi sasaran intimidasi dan genosida.

Interfax Ukraina melaporkan serangan roket terhadap fasilitas militer di seluruh Ukraina, serta pasukan Rusia telah mendarat di kota pelabuhan selatan Odessa dan Mariupol. Ia juga melaporkan staf dan penumpang mengevakuasi Bandara Boryspil Kyiv.

"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," ujar Kuleba, mengacu pada Presiden Rusia Vladimir Putin, melansir Reuters 24 Februari.

"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan dirinya sendiri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang."

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass, Ukraina Timur pada dini Hari Kamis pagi dan mengatakan kepada militer Ukraina untuk meletakkan senjatanya dan pulang.

Dalam pidato khusus yang disiarkan televisi di TV pemerintah Rusia, Presiden Putin mengatakan Rusia tidak punya pilihan selain mempertahankan diri dari apa yang dia katakan sebagai ancaman yang berasal dari Ukraina modern.

Pemimpin Rusia itu mengatakan, Moskow tidak punya pilihan selain meluncurkan operasi itu, yang ruang lingkupnya tidak segera jelas.

"Saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," kata Presiden Putin.

"Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran intimidasi dan genosida selama delapan tahun terakhir. Dan untuk ini kami akan berjuang demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," sambungnya.

"Dan untuk membawa ke pengadilan mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia," tandasnya Presiden Putin.

Ukraina menolak tuduhan Rusia tentang genosida terhadap orang-orang yang tinggal di bagian timurnya yang direbut oleh separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014. Kyiv mengatakan Presiden Putin sedang mencari dalih buatan untuk menyerangnya.

Pengumuman Presiden Putin mengikuti seruan dari separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur untuk bantuan militer melawan apa yang mereka katakan sebagai agresi Ukraina yang berkembang.

"Rusia tidak bisa merasa aman, berkembang, dan eksis dengan ancaman konstan yang berasal dari wilayah Ukraina modern," tukas Presiden Putin.

Tak lama setelah Presdien Putin berbicara dalam pidato khusus yang disiarkan televisi di TV pemerintah Rusia, ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, sebelum fajar. Tembakan terdengar di dekat bandara utama ibu kota, kata kantor berita Interfax.

Ledakan juga mengguncang Kota Donetsk di Ukraina timur yang memisahkan diri dan pesawat sipil diperingatkan saat Amerika Serikat mengatakan serangan besar oleh Rusia terhadap tetangganya sudah dekat.