Kembangkan Industri Hijau, Kementerian BUMN Sinergikan Tiga BUMN Berpendapatan Rp1.200 Triliun

JAKARTA - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero), baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang pembangunan industri hijau atau green energy di Indonesia.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan dengan penandatangan nota kesepahaman tersebut diharapkan industri hijau atau green industry bisa segera direalisasikan.

Sekadar informasi, tiga perusahaan pelat merah itu menandatangani perjanjian kerja sama untuk membangun industri hijau dan pembuatan amonia dan hidrogen.

"Kita berharap melalui kerja sama dari sinergi ketiga bumi ini bisa betul-betul merealisasikan green industry cluster," tuturnya dalam penandatangan Green Industry secara virtual, Rabu, 23 Februari.

Pahala mengatakan bahwa pengembangan green industry bisa dilakukan di kawasan-kawasan industi milik Pupuk Indonesia dan anak perusahaannya produsen amonia dan hidrogen.

Lebih lanjut, Pahala mengatakan Pupuk Indonesia memiliki Kawasan Industri Pupuk Kujang, Jawa Barat, dengan total luasan sekitar 300 hektare. Kemudian juga punya kawasan industri di Pupuk Iskandar Muda, Aceh. Lalu, juga memiliki pabrik dan Kawasan Industri Sriwijaya di Sumatera Selatan dan tentunya PKT yang ada di Kalimatan Timur.

"Di empat kawasan yang memang saat ini sudah menjadi sentra-sentra produksi bagi amonia, kita berharap bahwa kedepannya kita bisa fokuskan bagaimana mengembangkan blue dan juga green amonia. Termasuk juga di kawasan kawasan tersebut sebetulnya juga memiliki reservoir-reservoir yang selama ini sudah mengalami penurunan dari pada produksi," tuturnya.

Menurut Pahala, konsep mengenai green industry ini sebelumnya telah menjadi perbincangan. Dengan adanya penandatanganan kesepakatan kerja sama ini bisa jadi momentum menjalankan konsep yang sudah dibangun.

"Memang kita sudah diskusikan dengan tiga dirut BUMN, jadi tinggal tentu kita berharap ini jadi satu momentum untuk sama-sama melihat realita green industry cluster ini," katanya.

"Disampaikan juga kita di Indonesia harus lihat peluang pengembangan green economy ini jadi satu kesempatan buat kita di mana negara lain tak punya resources yang dimiliki Indonesia," sambungnya.

Pahala mengatakan tiga BUMN tersebut menorehkan penjualan besar di tahun lalu ini bisa menjadi langkah awal untuk memulai green industry cluster. Tentu tujuannya adalah untuk mencapai green economy yang ramah lingkungan.

"Kalau kita jumlahkan tiga BUMN yang hadir di sini ini penjualannya di tahun lalu mencapai Rp1.200 triliun, jadi ini merupakan the best of the best BUMN kita. Jadi kita berharap bahwa apa yang sudah ditandatangani pada hari ini, tentunya memang betul- betul nanti bisa kita realisasikan," jelasnya.