Kapolri Semangati Tenaga Medis dan Pasien di RSDC Donohudan

BOYOLALI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungan kerja di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, memberikan semangat kepada tenaga medis dan pasien yang dirawat di RSDC itu.

Kapolri yang didampingi Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi melakukan dialog dan memberikan bingkisan kepada tenaga medis dan pasien untuk memberikan semangat.

"Bapak Kapolri juga mendoakan semoga kasus COVID-19 semakin terkendali dan tenaga-tenaga kesehatan di sini diberikan kesehatan selalu," kata Direktur RSDC Donohudan Boyolali Wahyu Setianingsih dikutip Antara, Jumat, 18 Februari.

Kapolri dalam kesempatan tersebut juga memberikan bingkisan kepada pasien dan tenaga medis untuk penyemangat.

"Kami baru menyiapkan 338 tempat tidur lantai satu RSDC Donohudan dan jika perlu bisa membuka lantai dua," kata Wahyu saat menjawab pertanyaan Kapolri. RSDC Donohudan ini, mempunyai banyak tempat tidur yang belum dibuka semuanya.

Namun, mudah-mudahan kasus COVID-19 bisa terkendali dan tidak perlu membuka tempat tidur lagi.

Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin mengatakan Kapolri memberikan atensi perhatian kepada para tenaga medis dan pasien untuk selalu bisa menjaga kondisi kesehatan masing-masing.

Kapolri berharap semua pasien COVID-19 bisa pulih kembali dan mendapatkan perawat sebaik-baik di RSDC Donohudan.

Kapolri dalam pesannya menyampaikan semua tetap disiplin protokol kesehatan dan terus meningkatkan percepatan vaksinasi kepada masyarakat di Boyolali.

Sebelumnya, RSDC Donohudan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan antisipasi lonjakan kasus COVID-19.

Menurut Koordinator Medis RSDC Donohudan, dokter Rivan Danuaji, jumlah pasien COVID-19 bergejala yang dirawat di RSDC Donohudan kini ada sebanyak 17 orang. Mereka berasal dari Solo Raya dan luar kota dari Jakarta serta Jepara juga ada. Pasien yang dirawat di RSDC Donohudan gejala ringan hingga sedang yang komorbid.

RSDC Donohudan memiliki kapasitas sebanyak 338 pasien, tetapi karena keterbatasan tenaga kesehatan hingga saat ini, yang dioperasikan antara 40 hingga 50 tempat tidur di lantai satu.