Apa Penyebab Dyspnea atau Sesak Napas? Kenali Cara Mengatasinya
JAKARTA – Dyspnea merupakan istilah medis untuk sesak napas. Karena kondisi ini menyebabkan rasa tak nyaman ketika beraktivitas.
Sesak napas bisa disebabkan faktor ringan yang bersifat sementara dan serius yang berlangsung lama. Masalah pernapasan ini tidak jarang sulit sekali untuk didiagnosis dan diobati karena setiap penyebabnya berbeda-beda. Menurut laporan Klinik Pusat Cleveland dilansir Medical News Today, Selasa, 15 Februari, 1 dari setiap 4 orang yang mengunjungi dokter mengalami dyspnea.
Mengenali gejala dyspnea
Pada orang sehat, sesak napas bisa dialami karena terlalu lelah. Selain dirasakan setelah melakukan aktivitas berlebihan, sesak napas juga bisa dialami ketika menghabiskan waktu di ketinggian. Gejala seseorang mengalami dyspnea antara lain meliputi:
- Sesak napas setelah berkativitas atau kondisi medis tertentu.
- Merasa tercekik karena bernapas jadi sulit.
- Dada terasa sesak.
- Pernapasan cepat dan dangkal.
- Jantung berdebar-debar.
- Mengi.
- Batuk.
Gejala bisa terasa ringan atau segera sembuh setelah cukup istirahat. Tetapi apabila terjadi tiba-tiba dengan gejala yang parah, mungkin merupakan gejala medis yang serius.
Penyebab dyspnea
Seperti yang telah dipaparkan pada poin sebelumnya, dyspnea bisa disebabkan kelelahan beraktivitas, olahraga intens, bepergian ke tempat tinggi, atau perubahan suhu yang signifikan. Namun, sesak napas bisa juga berkaitan dengan masalah kesehatan. Menurut Donter Steven Wahls, penyebab umum sesak napas antara lain asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru interstisial, pneumonia, dan masalah psikogenik yang berkaitan dengan kecemasan.
Ada juga kasus anemia atau setelah kehilangan darah mengakibatkan sesak napas. Di samping itu, paparan udara yang mengandung karbon monoksida juga berbahaya untuk kesehatan organ yang memengaruhi pernapasan.
Kapan perlu ke dokter?
Bagi perokok, sesak napas bisa diatasi dengan berhenti merokok atau membersihkan paru-paru secara alami. Sedangkan bagi orang dengan dyspnea karena kelelahan dan perubahan suhu bisa diatasi di rumah karena bersifat sementara. Namun, bagi orang yang mengalami sesak napas dalam waktu yang panjang, maka diperlukan konsultasi ke dokter.
Baca juga:
Perawatan medis juga perlu dilakukan ketika sesak napas terjadi tiba-tiba, terasa nyeri di dada, mual, tidak bisa beraktivitas karena sesak napas. Dokter biasanya akan mendiagnosis dyspnea berdasarkan pemeriksaan fisik lengkap, menurut dokter Wahls.
Dokter akan menggunakan rontgen dada dan gambar CT (Computed Tomography) untuk mendiagnosis dyspnea. Lebih spesifik lagi, dokter akan mengevaluasi kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem terkait dengan keluhan pasien.