Empat Jenazah Aksi Pembakaran Karaoke di Sorong Diterbangkan ke Kota Asalnya
JAKARTA – Aksi pembakaran karaoke di Kota Sorong, Provinsi Papua, yang terjadi pada 25 Januari 2022, merengut empat korban jiwa. Kini empat jenazah korban bentrok berdarah dua kelompok warga itu diterbangkan ke kampung halamannya, Sabtu, 12 Februari.
Empat jenazah korban pembakaran karaoke Doubel0 yang diterbangkan dari Sorong ke daerah asalnya adalah Afifah Maisanuraini Permata Putri, Rahmi Dian Putri, Yandra Firman, dan Eidith Tri Putra.
Jenazah Afifah Maisanuraini Permata Putri diterbangkan dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong menggunakan pesawat Batik Air tujuan Bandung melalui Jakarta.
Kemudian Jenazah Rahmi Dian Putri diterbangkan dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong menggunakan pesawat Batik Air tujuan Pekan Baru melalui Jakarta.
Ketiga jenazah atas nama Yandra Firman diterbangkan dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong menggunakan pesawat Batik Air tujuan Sidoarjo melalui Bandara Juanda Surabaya.
Keempat jenazah atas nama Eidith Tri Putra diterbangkan dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong menggunakan pesawat Batik Air tujuan Toraja melalui Makassar.
Baca juga:
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi saat dikonfirmasi di Manokwari, Sabtu, membenarkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi jenazah Afifah Maisanuraini Permata Putri, Rahmi Dian Putri, Yandra Firman, dan Eidith Tri Putra yang menjadi korban pembakaran karaoke Doubel0 dalam bentrok berdarah di kota Sorong.
Keempat jenazah tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke daerah asalnya untuk dimakamkan.
"Kami sudah berhasil mengidentifikasi 15 dari 17 jenazah korban pembakaran karaoke Doubel0. Masih ada dua jenazah yang dalam proses identifikasi. Kedua jenazah korban tersebut mengalami luka bakar yang berat sehingga dilakukan pemeriksaan DNA keluarga dan masih menunggu hasil," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, dua kelompok warga terlibat bentrokan di Double O Executive Karaoke & Club Sorong, Papua Barat, Selasa, 25 Januari. Dalam rangkaian bentrokan itu 18 orang meninggal dunia.
Dari belasan korban meninggal itu, 17 di antaranya lantaran terjebak di Double O Executive Karaoke & Club Sorong. Sedangkan, satu lainnya tewas akibat penganiayaan.