Cerita Kecelakaan Tunggal Polisi yang Dikeroyok Warga

JAKARTA - Selasa, 11 November, dini hari, proses pembangunan fly over di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, sempat terhenti. Para pekerja memutuskan meletakkan alat kerjanya. Sebab, salah satu alat berat yang terparkir di pinggir jalan, ditabrak mobil.

Masyarakat datang mengerubungi mobil berwarna hitam dengan nomor polisi B 2912 DTN tersebut. Tapi si pengendara mobil, yang belakangan diketahui seorang polisi Aipda U, malah memacu mobilnya mau melarikan diri. Situasi makin tak kondusif. Aksi kejar-kejaran antara pengemudi dan warga pun terjadi.

Sang pengemudi terkejar hingga wilayah Poltangan, Pasar Minggu. Dia tak bisa kabur dari kepungan warga yang mengejar. Dia dan mobilnya jadi sasaran amarah warga. 

Beruntung, aparat Satuan Lalu Lintas Jakarta Selatan yang mendapat infomasi soal terjadinya kecelakaan langsung ke lokasi. Amukan warga diredam, pengendara pun berhasil diselamatkan.

Kasus ini ditangani Sat Lantas Polres Jakarta Selatan. Polisi mencari tahu penyebab kecelakaan. Namun, mereka kesulitan karena pemicu kecelakaan tak diketahui dengan alasan tak ada saksi.

"Jadi tidak ada saksi yang melihat secara langsung. Hanya beberapa pekerja proyek yang ada tapi mereka tahu hanya setelah mendengar suara hantaman mobil," ucap Panit Laka Lantas Jakarat Selatan Ipda Mulyadi kepada VOI.

Apalagi, pengendara mobil itu masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kepalanya luka memar dan membuatnya gegar otak. "Korban pun belum bisa dimintai keterangan karena lukanya cukup parah akibat dikeroyok massa," papar Mulyadi.

Mulyadi tak mau berkomentar ketika disebut Aipda U, mengemudi dalam keadaan mabuk. Dia akan berkomentar setelah ada hasil pemeriksaan dari tim dokter. 

"Belum bisa dipastikan juga, apakah ngantuk, apakah mabuk, tapi kalau mabuk tidak bau alkohol juga," kata dia.