Kalau Kasus COVID-19 Makin Menggila, Taman Mini Indonesia Indah Disiapkan Jadi Lokasi Isolasi
JAKARTA - Kasus COVID-19 di Indonesia terus merangkak naik dengan kecepatan yang harusnya bikin kita was-was. Kalau semakin tak terbendung penyebarannya, Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah disiapkan menjadi tempat isolasi bagi pasien COVID-19 tanpa gejala.
Kepala Unit Graha Wisata TMII, Yayang Kustiawan mengatakan tempat tersebut siap menampung pasien COVID-19, apabila terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi pada pertengahan 2021 lalu.
"Prinsipnya saat ini Graha Wisata TMII sudah siap untuk digunakan, baik dari segi sarana prasarana, petugas, maupun lokasi," kata Yayang Kustiawan di Jakarta, Senin 7 Februari dikutip dari Antara.
Yayang menambahkan untuk saat ini pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait hal tersebut.
"Untuk kapasitas masih tetap sama dengan 41 kamar, dapat menampung sebanyak 100 pasien," ujar Yayang.
Baca juga:
- Pernah Terinfeksi COVID dan Kini Terulang Lagi, Jangan Khawatir karena Itu Wajar
- Kerangka Misterius Kuda Tanpa Kepala Bersama Penunggangnya Berusia 1.400 Tahun Ditemukan di Jerman
- Penguin Menawarkan Beragam Petunjuk Tentang Perubahan Iklim di Antartika
- Angka COVID-19 Meningkat dan Maraknya Kafe Pelanggar Prokes
Sebelumnya, Subkoordinator Bidang Kedaruratan dan Penanganan BPBD DKI Jakarta, Wardaya menyebutkan tempat isolasi terpadu di Graha Wisata Ragunan dan TMII akan dibuka secara bertahap sesuai perkembangan kasus COVID-19.
Hal itu berdasarkan ketentuan tempat isolasi mandiri terpadu yang telah diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 891 Tahun 2021.
Pemprov DKI Jakarta menunjuk 184 lokasi sebagai tempat isolasi mandiri terpadu, di antaranya Graha Wisata Ragunan dan TMII.
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan 11.500 unit tempat tidur tambahan untuk pasien COVID-19 dari jumlah sebelumnya sebanyak 5.678 unit guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menuturkan jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 tetap sebanyak 140 lokasi. namun kapasitas tempat tidur yang bertambah.