COVID-19 di Solo Menggila Capai 438 Kasus, Wali Kota Gibran Hentikan Sementara Belajar Tatap Muka
SOLO - Pemerintah Kota Solo menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sementara selama seminggu menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Solo.
"Ya kami evaluasi dulu seminggu ini, kami lihat perkembangannya seperti apa," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo dikutip dari Antara, Senin, 7 Februari.
Gibran mengatakan beberapa waktu terakhir ini jumlah kasus COVID-19 di Solo terus meningkat. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menginstruksikan agar jenjang SMA sementara ini menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Atas kebijakan tersebut, diakuinya, ada sebagian warga yang keberatan. Meski demikian, sebagian lagi mendukung kebijakan tersebut. "Ya nanti kami evaluasi lagi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan mulai Senin ini PTM dihentikan terlebih dahulu dan diganti dengan PJJ.
Sementara itu, hingga Minggu, 6 Februari petang jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo sebanyak 438 orang. Dari total tersebut 415 di antaranya menjalani isolasi dan 23 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga:
- Mantap Mas Gibran! Ditanya Peluang DKI 1, Dijawab Menyejukan: Fokus Dulu di Solo, Masih Banyak Pekerjaan
- Habib Kribo 'Cium' Laporan ke KSAD Dudung Hanya Pesanan, Ingin Mengganggu Kinerja Pemerintahan Jokowi
- Panas! Habib Kribo Semprot Pelapor KSAD Dudung Cuma Modal Serban-Peci Tapi Merasa Paling Islami, Padahal...
- KSAD Dudung Dilaporkan ke Puspomad, Panglima TNI: Kami Tindaklanjuti
Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya yang tercatat ada 324 kasus aktif COVID-19 di Kota Solo.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan hampir sepertiga jumlah kasus aktif di Kota Solo merupakan indeks kasus sekolah. Ia mencatat sudah ada 21 sekolah yang tercatat ada indeks kasus COVID-19.
"Hingga saat ini tracing (penelusuran kontak) masih berlangsung," katanya.