Kepemilikan Saham Konglomerat Pieter Tanuri di Bali United Makin Besar, Nilainya Kini Lebih dari Rp1 Triliun
JAKARTA - Konglomerat Pieter Tanuri terus meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) atau Bali United. Terbaru, mantan pemilik saham perusahaan bank PT Multistrada Arah Sarana Tbk ini merogoh kocek Rp1,03 miliar untuk membeli saham BOLA sebanyak 2.500.000 lembar pada harga Rp412 per saham.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Pieter ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 4 Februari, transaksi beli saham BOLA tersebut berlangsung pada 25 Januari. Dengan penambahan ini, maka kepemilikan saham Pieter di Bali United menjadi 2,39 miliar saham atau setara dengan 39,97 persen.
Dari catatan itu, maka nilai kepemilikan Pieter di Bali United mencapai Rp1,14 triliun. Angka ini berdasarkan harga saham BOLA pada penutupan perdagangan saham sesi I hari ini Rp474 per saham.
Jika menengok laporan keuangan Bali Bintang Sejahtera, peningkatan kepemilikan saham Pieter sudah berlangsung sejak 2020. Per akhir 2020, Pieter tercatat baru menggenggam saham BOLA sebanyak 1,45 miliar saham atau 24,23 persen.
Sejak saat itu, Pieter secara bertahap terus menambah kepemilikannya. Per 30 September 2021, kepemilikan Pieter di Bali United bahkan sudah mencapai 39,32 persen.
Baca juga:
Dari aksi yang dilakukan Pieter, ternyata ada beberapa pemegang saham yang mencatatkan penurunan kepemilikannya di Bali United.
Salah satunya PT Indolife Pensiontama. Jumlah kepemilikan saham perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini turun dari 5,39 persen pada 2020 menjadi 4,9 persen per 31 September 2020.
Selain itu juga ada Unit Link Investa 4 AJK yang namanya sudah hilang dari daftar pemegang saham Bali United di atas 5 persen. Pada 2020, Unit Link Investa 4 AJK masih menggenggam 5,38 persen saham Bali United.
Nama lain yang hilang dari daftar pemegang saham Bali United di atas 5 persen adalah Miranda. Pada 2020, Miranda masih memiliki 5,25 persen saham Bali United.