Presiden Jokowi: Tol Binjai-Stabat Pangkas Biaya Logistik Hingga 75 Persen
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan ruas Tol Binjai-Stabat sepanjang 11,8 kilometer yang baru saja diresmikan dapat memangkas biaya logistik hingga 75 persen karena waktu tempuh yang lebih singkat.
Menurut Presiden, turunnya biaya logistik tersebut akan membuat harga komoditas dari daerah sekitar tol menjadi kompetitif, dibandingkan dengan komoditas impor.
"Kita ini sering kalah, produksi kita dengan barang impor karena harga kita terlalu tinggi. Harga terlalu tinggi disebabkan oleh biaya logistik yang mahal. Tadi waktu kita lihat jeruk, begitu jalannya diperbaiki, ongkos logistik, biaya transportasi turun 75 persen," kata Presiden dalam Peresmian Tol Binjai-Sabat, Sumatra Utara, melalui tayangan virtual, Jumat 4 Februari.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Kabupaten Karo yang menjadi salah satu sentra produksi jeruk diharapkan dapat menikmati terhubungnya jalan tol ini, sehingga harga komoditas unggulan daerah itu dapat bersaing dengan jeruk impor.
Baca juga:
Selain sektor pertanian, perkebunan dan agribisnis lainnya yang bergantung pada biaya logistik, sektor pariwisata juga dapat diuntungkan dengan pembangunan tol tersebut.
Menurut Presiden, jalan tol yang dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) itu juga akan mempermudah masyarakat untuk mengakses kawasan wisata di Sumatra Utara.
"Jalan ini juga akan mempermudah akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatra Utara, misalnya, kawasan wisata Bukit Lawang, kawasan wisata Tangkahan, kawasan wisata rohani Tuan Guru di Tanjung Pura Langkat, dan ini kesempatan yang akan baik untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta.
Adapun Jalan Tol Binjai-Stabat terhubung langsung ke Tol Medan-Binjai yang sudah terlebih dahulu beroperasi. Kehadiran tol ini akan membantu memangkas waktu tempuh Stabat ke Bandara Kualanamu dari 2 jam menjadi kurang lebih 45 menit.
Tol Binjai-Stabat merupakan seksi 1 dari Ruas Tol Binjai-Langsa. Ruas Tol Binjai-Langsa sendiri terdiri dari 5 seksi yakni seksi 1 (Binjai-Stabat) sepanjang 11,8 km; seksi 2 (Stabat-Tj. Pura) sepanjang 26,2 km; seksi 3 (Tj. Pura-P. Brandan) sepanjang 18 km; seksi 4 (P. Brandan-K. Simpang) sepanjang 44,2 km dan seksi 5 (K. Simpang-Langsa) sepanjang 29 km.
Setelah seluruh ruas tersambung, jalan tol tersebut akan menghubungkan Provinsi Sumatra Utara dan Aceh, sebagai bagian dari tol Trans Sumatra yang menyambungkan Lampung sampai Aceh.