Habiskan Dana Rp1,6 Triliun, Menteri Basuki Sebut Bendungan Pamukkulu Sulsel Miliki Trifungsi
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Pamukkulu yang terletak di bagian hulu Sungai Pappa Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki peran yang cukup sentral.
Menurut dia, Bendungan Pamukkulu dapat meningkatkan suplai air bagi lahan pertanian di provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional.
“Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektar yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” ujar dia dalam siaran pers Minggu, 30 Januari saat melakukan kunjungan resmi ke lokasi tersebut.
Basuki menambahkan, posisi strategis infrastruktur ini juga dapat terlihat dari proyeksi penggunaan yang bakal diarahkan pula untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 4,3 MW.
“Selain itu, bendungan ini juga memiliki manfaat sebagai pariwisata,” tegasnya.
Baca juga:
- Bahlil Sebut Gaji Menteri Tidak Lebih dari Rp20 Juta dan Tidak Lebih Menyejahterakan Dibanding Profesi Pengusaha: Jangan Pikir Jadi Pejabat Itu Duitnya Banyak
- Gara-Gara Amerika dan China, IMF 'Terpaksa' Koreksi Pertumbahan Ekonomi Global 2022
- Efek Web Series Layangan Putus, Sri Mulyani di Depan Reza Rahadian: Pemerintah Bakal Dukung SDM Kreatif Perfilman Melalui Pendidikan dan Beasiswa
Sebagai informasi pembangunan Bendungan Pamukkulu dikerjakan dengan anggaran senilai Rp1,6 miliar melalui 2 paket pekerjaan yang melibatkan BUMN dan sektor swasta.
Sarana ini memiliki 19 ruas saluran terdiri dari irigasi primer sepanjang 16,68 km dengan lebar bervariasi antara 1-7 meter (kondisi existing).
Dalam pembangunannya, Bendungan Pamukkulu juga menerapkan pola Padat Karya Tunai (PKT) yang memberdayakan masyarakat sekitar. Kegiatan PKT dilakukan untuk rehabilitasi pada sepanjang saluran irigasi dengan melibatkan sebanyak 25 orang petani di tujuh desa.
Adapun, proses pembangunan sendiri telah dimulai sejak 15 November 2017 dengan progres konstruksi saat ini setara 25,5 persen dan ditarget bisa rampung pada akhir tahun 2023 mendatang.