Bupati Bogor Minta Warga Waspada karena COVID-19 Tembus 339 Kasus per Hari
BOGOR - Bupati Bogor sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin mengimbau warganya waspada karena kasus COVID-19 kini menembus angka 339 kasus per hari.
"Hari ini tercatat ada 339 kasus baru. Masyarakat Kabupaten Bogor harus waspada, tunda dulu bepergian jika memang tidak terlalu penting," katanya dikutip Antara, Jumat, 28 Januari.
Ade Yasin menjelaskan kasus penularan COVID-19 harian di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan tajam sejak 18-19 Januari 2022, menjadi 42 kasus dan 43 kasus, dari sebelumnya yang hanya berada di angka 2-11 kasus per hari.
Upaya pencegahan yang disiapkan, katanya, seperti melakukan percepatan vaksinasi, penguatan satgas, hingga testing dan pelacakan kasus COVID-19.
Bupati Bogor memastikan kesiapan tempat isolasi terpadu (isoter), rumah sakit, puskesmas, hingga mengoptimalkan kembali layanan kedaruratan di tingkat desa sebagai upaya penanggulangan terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19.
Ade Yasin menyebutkan dari seluruh kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, baru satu yang terdeteksi sebagai varian Omicron, yakni diderita oleh warga asal Kecamatan Dramaga pada 6 Januari 2022, dan kini sudah negatif.
Baca juga:
- Maling Kotak Amal Rp100 Ribu Dihukum 2 Tahun Penjara, Tapi Jaksa Agung Malah Ingin Korupsi Rp50 Juta Diselesaikan dengan Pengembalian Uang
- Penjelasan Kejagung soal Jaksa Agung Imbau Jajarannya Selesaikan Korupsi di Bawah Rp50 Juta dengan Cara Kembalikan Uang Negara
- Terima Uang dari Pejabat Ditjen Pajak, Eks Pramugari Garuda Siwi Widi Berpotensi Dijerat Pidana Pencucian Uang
- Protes Surat Panggilan Bareskrim Polri, Pengacara: Pak Edy Mulyadi Sudah Klarifikasi Minta Maaf, Apa itu Kurang?
Sementara itu, Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Luki Gema Safari menjelaskan kasus-kasus positif baru tersebut, diketahui dari hasil pemeriksaan di luar wilayah Kabupaten Bogor.
"Pemeriksaan di luar Kabupaten Bogor, tapi yang positifn ber- KTP Kabupaten Bogor, jadi masuk ke data kita. Banyak juga yang setelah dilacak oleh puskesmas, yang bersangkutan sudah tidak pulang ke alamat KTP di Bogor, tapi domisilinya di Jakarta atau tempat lain," katanya.
Dinkes mencatat sejak awal hingga 27 Januari 2022 tercatat ada 1.218 kasus. Tapi yang masih menjalani isolasi di rumah sakit dan isolasi mandiri ada 1.111 orang.