Israel Ingin Jalin Hubungan dengan Indonesia dan Arab Saudi, Menlu Yair Lapid: Butuh Waktu

JAKARTA - Diplomat top Israel mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya berharap untuk membangun kesepakatan 2020 yang ditengahi Amerika Serikat dengan empat negara Muslim, membangun hubungan diplomatik dengan Arab Saudi dan Indonesia, tetapi kesepakatan semacam itu akan memakan waktu.

Arab Saudi, rumah bagi dua situs paling suci Islam, dan Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, telah mengkondisikan setiap normalisasi akhirnya dengan Israel, dalam menangani pencarian Palestina untuk kenegaraan di wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.

Di Radio Angkatan Darat, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan Israel sedang mencari untuk "memperluas Kesepakatan Abraham ke negara-negara tambahan" di luar Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.

"Jika Anda bertanya kepada saya negara penting apa yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya, Arab Saudi tentu saja, tetapi hal-hal ini membutuhkan waktu," katanya seperti melansi Reuters 26 Januari.

Lapid menambahkan, "negara-negara kecil" yang tidak dia identifikasi dapat menormalkan hubungan dengan Israel dalam dua tahun mendatang.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada Hari Selasa dia akan mengunjungi Uni Emirat Arab, negara pertama yang menormalkan hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham, pada 30-31 Januari, dan bertemu dengan para pemimpinnya.

Meskipun tidak ada hubungan resmi, Arab Saudi setuju pada tahun 2020 untuk mengizinkan penerbangan Israel-UEA melintasi wilayahnya. Pesawat El Al Israel Airlines milik Perdana Menteri Israel Naftali Bennett terbang melalui wilayah udara Saudi ketika dia mengunjungi Abu Dhabi bulan lalu.

Kunjungan rahasia ke Arab Saudi pada November 2020 oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikonfirmasi oleh pejabat Israel, tetapi secara terbuka ditolak oleh Riyadh. Baik Israel maupun Arab Saudi berbagi keprihatinan atas musuh bersama mereka, Iran.

Untuk diketahui, baik Arab Saudi dan Indonesia mengutuk serangan udara Israel di Gaza selama 11 hari permusuhan dengan militan Palestina pada Mei 2021. Lebih dari 250 warga Palestina tewas di Gaza. Sementara, roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya menewaskan 13 orang di Israel.