Mukomuko Siapkan Stok 11,3 Ton Beras untuk Keadaan Darurat atau Bencana Alam
MUKOMUKO - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjamin stok beras mencukupi untuk korban bencana alam atau keadaan darurat.
"Saat ini kita masih punya stok beras sebanyak 11,3 ton untuk keadaan darurat seperti bencana alam banjir dan rumah kebakaran. Stok beras sebanyak itu cukup tahun ini," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto di Mukomuko, Antara, Senin, 24 Januari.
Eddy yakin, stok beras sebanyak 11,3 ton tersebut mencukupi karena jumlah beras yang digunakan pada saat bencana alam banjir dan kebakaran rumah warga setempat beberapa tahun sebelumnya sebanyak 3-5 ton. Bahkan, stok beras sebanyak belasan ton mencukupi untuk warga yang menjadi korban bencana alam selama beberapa tahun ke depan.
Dia mengatakan, stok beras sebanyak 11,3 ton tersebut merupakan sisa stok cadangan pangan daerah ini untuk korban bencana alam tahun sebelumnya. Tahun ini, pemerintah daerah setempat kembali mengalokasikan anggaran APBD untuk membeli sebanyak dua ton beras untuk warga.
Baca juga:
- Gajah Liar Obrak-abrik Lahan Kelapa Sawit Warga di Aceh Barat, BKSDA Diminta Turun Tangan
- BKSDA Bali Soroti Lampu dan Suara Bising di Pantai Bisa Mengganggu Aktivitas Penyu Bertelur
- Bola Liar Nopol Arteria Dahlan, Polda Metro Pastikan Tak Pernah Keluarkan Pelat Nomor Khusus
- Desak Pelanggaran Hukum Pelat Arteria Dahlan Diusut, IPW: Polisi Tidak Boleh Diam, Tidak Boleh Takut
Pemerintah Kabupaten Mukomuko bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Bengkulu untuk menyimpan stok beras dan digunakan apabila terjadi bencana alam banjir dan kebakaran rumah di daerah ini.
"Kita kerja sama dengan Bulog dan kita bisa mengambil beras tersebut kapan saja apabila dibutuhkan salah satunya saat terjadi bencana alam di daerah ini," ujarnya.
Menurutnya, selama ini bencana alam seperti banjir dan kebakaran rumah yang terjadi di daerah ini tidak terlalu sering sehingga tidak membutuhkan banyak beras untuk warga yang menjadi korban bencana alam tersebut.
Ia mengatakan, kecuali bencana alam tersebut masif dan banyak warga masyarakat setempat yang menjadi korban bencana alam tersebut kemungkinan tidak terlalu.