Anies Klaim Kerja Senyap dan Tuntas Tapi Nyatanya Titik Banjir Jakarta Terus Bertambah

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim jajaran Pemprov DKI langsung bergerak saat Jakarta diguyur hujan hingga banjir pada Selasa, 18 Januari.

Menurut dia, kondisi banjir Jakarta kemarin bisa ditangani dengan cepat berkat kerja sistematis jajaran Pemprov DKI. Di antaranya mengerahkan lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan, serta belasan truk pemadam kebakaran diturunkan saat banjir terjadi kemarin.

Kemudian, sebanyak 480 pompa stasioner juga disiapkan dan langsung diaktifkan pada daerah yang terendam banjir dan genangan.

"Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!" kata Anies dalam akun Instagram aniesbaswedan, Rabu, 19 Januari.

Anies menjelaskan, banjir bisa terjadi kemarin karena hujan ekstrem. Katanya, curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 milimeter, di Pulomas 177 milimeter, dan Kelapa Gading 163 milimeter.

"Curah hujan di atas 150 milimeter adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 milimeter. Bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," ungkap Anies.

Karena itu, ketika Jakarta dilanda banjir, jajaran Pemprov DKI akan memprioritaskan keselamatan warga yang terdampak. Setelah itu, memastikan upaya pemompoaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.

"Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama," ungkap Anies.

Namun, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI justru berbeda dengan pernyataan Anies yang mengklaim banjir bisa ditangani dengan cepat.

Tercatat pada pukul 09.00 WIB pagi tadi, ada 64 RT yang terendam banjir hingga 1 meter yang tersebar di Jakarta Barat. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, titik banjir bertambah menjadi 93 RT. Berdasarkan pembaharuan data per pukul 15.00 WIB, titik banjir kembali bertambah menjadi 102 RT.

"Informasi genangan sampai pukul 15.00 WIB ada di 102 RT atau 0,3 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI M. Insaf dalam keterangannya.

Banjir tersebut berada pada satu kelurahan di Jakarta Utara dan empat kelurahan di Jakarta Barat. Di Jakarta Utara, banjir menggenang 9 RT dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Sementara di Jakarta Barat, banjir merendam yakni 34 RT di Kelurahan Tegal Alur hingga 90 sentimeter, 32 RT di Kelurahan Kamal hingga 50 sentimeter, 19 RT di Kelurahan Cengkareng Barat hingga 80 sentimeter, dan 8 RT di Kelurahan Kapuk hingga 50 sentimeter.

"Genangan di Jakarta Barat terjadi akibat curah hujan tinggi, rob, dan luapan Kali Semonggo. Genangan di Jakarta Utara penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Begog," ucap Insaf.

Insaf menuturkan, sampai sore ini terdapat 1.194 warga yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Mereka mengungsi di 16 lokasi seperti musala, RPTRA, kantor sekretariat RW, hingga rumah susun.