Diilhami Mimpi Peramal, Pernikahan Sapi Dihadiri 10 Ribu Orang di Tengah Pandemi COVID-19
JAKARTA - Lebih dari 10.000 tamu dan ribuan ternak menjadi bagian dari upacara tradisional Hindu di India, di mana seekor anak sapi dan sapi betina dinikahkan di negara bagian Gujarat barat.
Anak sapi Shankeshwar dan sapi betina Chandramouli 'menikah' di desa Ladvi di Distrik Surat pada Hari Jumat pekan lalu sebagai bagian dari acara untuk merayakan Makar Sankranti, festival Hindu pertama tahun ini.
Ribuan orang, kebanyakan tanpa masker, menghadiri upacara akbar dan memberkati "pasangan" itu selama pernikahan yang dilangsungkan di kandang sapi yang dioperasikan oleh Shree Om Nandeshwar Mahadev Gaushala Trust, yang menaungi ternak liar.
Banyak orang Hindu menganggap sapi suci. Hewan-hewan itu dihormati sebagai orang tua, dengan para penyembah mendedikasikan diri mereka untuk pelayanan mereka, termasuk dengan menjalankan tempat penampungan untuk ternak.
Tapi, acara Hari Jumat itu melampaui ibadah biasa, dengan hiasan kanopi diletakkan di tempat untuk ritual pernikahan sementara tempat itu dihiasi dengan bunga.
Kartu undangan yang rumit dibagikan dan pesta komunitas sepanjang hari diselenggarakan untuk para tamu. Beberapa orang juga memberikan gelang perak, ikat pinggang, dan hadiah lainnya kepada pengantin wanita.
Tak hanya manusia, sekitar 2.800 ekor sapi di kandang sapi juga menjadi bagian dari pernikahan tersebut.
Pernikahan itu diilhami oleh mimpi seorang peramal yang memproklamirkan diri, yang ingin menyebarkan kesadaran akan perasaan hewan, ujar direktur kepercayaan Jayant Malani.
"Saya menyelenggarakan pernikahan ini karena guru dan teman baik saya Pipladgiri Maharaj memimpikan pernikahan sapi. Chandramouli adalah sapinya," terang Jayant Malani kepada The National News seperti dikutip 16 Januari.
"Selama beberapa dekade, peramal berusia 75 tahun telah merawat hewan liar," sambung Malani.
Para tamu dari desa-desa yang jauh dan kota-kota datang ke tempat penampungan untuk menyaksikan pernikahan dan memberkati pasangan itu, kata Malani.
"Orang-orang datang sepanjang hari. Banyak orang datang untuk menyumbang atau menawarkan jasa di kandang sapi di Uttarayan (Makar Sankranti) dan ketika mereka melihat pernikahan, mereka tinggal untuk memberkati pasangan itu," paparnya.
Dia mengatakan, orang-orang memakai masker dan menjaga jarak sosial. Namun foto dan video dari pernikahan tersebut tampak menunjukkan para tamu berdesak-desakan, kebanyakan tanpa masker, untuk berfoto dengan 'pengantin baru'.
Baca juga:
- Belum Dua Tahun, Food Truck yang Jajakan Nasi Goreng hingga Nasi Campur Ini Masuk Tiga Besar Terbaik di Australia
- Belasan Wisatawan Tewas Membeku dalam Kemacetan di Tengah Cuaca Ekstrem, PM Pakistan Perintahkan Penyelidikan
- Ada Varian Omicron, Starbucks Wajibkan Karyawannya Untuk Divaksinasi COVID-19 atau Mengikuti Tes Mingguan
- Presiden Filipina Duterte Perintahkan Aparat Tangkap Warga yang Enggan Divaksin COVID-19 dan Nekat Keluar Rumah
Untuk diketahui, Gujarat adalah salah satu negara bagian yang paling parah dilanda COVID-19, dengan tingkat tes positif 9,56 persen. Sementara, pemerintah negara bagian telah membatasi jumlah tamu untuk pernikahan di 150.
India sendiri kembali berada di lonjakan kasus virus corona. Pada Hari Minggu, pihak berwenang melaporkan lebih dari 271.000 kasus baru, 10.000 di antaranya berada di Gujarat. Sementara itu, 314 kematian dilaporkan secara nasional.