Menkes: Transmisi Lokal Tertinggi Omicron Ada di DKI Jakarta
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 90 persen dari kasus baru transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta. Khusus DKI Jakarta ditargetkan sebagai medan perang utama menghadapi Omicron.
"Kita harus memastikan bahwa kita bisa menahan perang menghadapi Omicron di Jakarta. Walaupun tidak usah panik tapi harus hati-hati dan waspada," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, 16 Januari.
Budi menegaskan, protokol kesehatan di Jakarta harus ditingkatkan, penggunaan PeduliLindungi harus diperketat, testing tracing, dan isolasi terpusat juga harus kembali diperketat.
"Dianjurkan untuk tidak berkerumun dan mobilitas terlampau banyak. Jalankan saja yang normalnya sekarang sudah dijalankan tapi hindari kerumunan. Disarankan tak usah ke luar negeri, kalau tidak perlu perjalanan luar kota juga kita kurangi kalau bisa dilakukan dengan zoom," kata Menkes.
Menurutnya, langkah-langkah tersebut akan mengurangi laju penularan Omicron yang diprediksi akan naik sangat tinggi dan cepat di Jabodetabek dalam beberapa minggu ke depan.
Baca juga:
- Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban Tsunami Tonga
- Prediksi Puncak Omicron Pertengahan Februari, Luhut: Meski Risiko Lebih Rendah dari Delta Tapi Harus Kita Hindari
- Pembom Strategis Jarak Jauh Tu-160M Rusia Resmi Mengangkasa, Bawa Senjata Nuklir dan Konvensional
- Sandiaga Unggah Cuplikan Video Doddy Sudrajat Minta Izin Haji Faisal Ajak Gala Jalan-jalan, Langsung Promosikan Ancol
Selain dari protokol kesehatan, sambung Budi, survailans juga diminta ditingkatkan. Pemerintah, kata dia, sudah meminta bantuan TNI-Polri supaya testing dan tracing diperketat lagi.
"Tolong testing, tracing warga diperketat. Kemudian kalau ada masuk isolasi, ketiga selain protokol kesehatan, dan survailans dipastikan semua rakyat Jabodetabek akan dipercepat vaksinasi boosternya agar mereka siap kalau gelombang Omicron tinggi," kata Menkes Budi.