Antivirus COVID Molnupiravir Buatan Merck Kemungkinan Besar Direkomendasikan WHO Awal Februari
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang meninjau pil antivirus COVID-19 molnupiravir buatan Merck. Obat ini kemungkinan besar akan direkomendasikan pada awal Februari.
Kepala manajemen klinis WHO, Janet Diaz menyebutkan Grup Pengembangan Pedoman WHO juga siap untuk mengevaluasi pil buatan Pfizer sebagai obat COVID-19.
"Kami akan melihat data (pil Pfizer) pada Februari dan untuk pengumumannya kemungkinan pada akhir bulan itu," jelasnya dilansir dari Reuters via Antara, Jumat, 14 Januari.
Pada Kamis lalu, panel WHO menyarankan penggunaan dua obat buatan Eli Lilly dan GlaxoSmithKline/Vir Biotechnology untuk mengobati pasien COVID-19. Menurut panel, opsi pengobatan di tengah penyebaran varian Omicron membuat banyak obat tidak manjur.
Ketika berbicara mengenai pengobatan antibodi monoklonal, Diaz menuturkan bahwa sejumlah monoklonal memperlihatkan gangguan netralisasi terhadap Omicron yang sangat menular dan mungkin kurang ampuh untuk melawannya.
Baca juga:
- Sopir Angkot Kota Bogor Dilatih Bawa Trans Pakuan, Dilarang Hobi Ngetem Lagi
- 49 Unit Trans Pakuan Siap Mengaspal di Bogor, Walkot Bima Arya Buka Peluang Rekrut Sopir Angkot
- Mungkin Khilaf atau Keliru, Rektor UIN Yogyakarta Minta Masyarakat Maafkan Pria Penendang Sesajen di Lumajang
- Cerita Mustofa Nahrawardaya, Tahun 70-an Rajin Ambil Rp100 dari Sesajen, Eks Jubir PSI: Bangga Banget Maling Sejak Kecil
Namun, ia berpendapat bahwa terapi itu bukan merupakan perubahan besar sebab saat ini tersedia berbagai opsi terapi untuk COVID-19.
"Kami juga sedang meneliti pil antivirus untuk pengembangan resistensi," demikian.