Gempa Banten Magnitudo 6,6 Jenis Dangkal akibat Aktivitas Subduksi

JAKARTA - Gempa tektonik di Selatan Banten yang memiliki parameter update dengan magnitudo M6,6 pada Jumat pukul 16.05.41 WIB merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi," ujar ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 14 Januari.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang, VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar), Labuan dan Sumur, IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, bandar Lampung.

Lalu, III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Anyer III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Bambang mengatakan hingga hari Jumat pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (after shock), dengan magnitudo M3,7 dan M3,5.

Bambang mengimbau kepada masyarakat di lokasi terdampak dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kemudian agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.*