Rupiah Akhir Pekan Perkasa Didorong Kebijakan Pelonggaran Moneter AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot akhirnya tampil perkasa di akhir pekan ini, Jumat 28 Agustus. Rupiah berhasil ditutup menguat 0,19 persen atau 28 poin ke level Rp14.632 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kelapa Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah kemungkinan karena pasar mengantisipasi sikap the Fed yang akan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter lebih lama untuk mengangkat inflasi AS melebihi target 2 persen.
"Kebijakan pelonggaran ini berpotensi menekan dolar AS dan menopang aset berisiko termasuk rupiah," ujar Ariston kepada VOI.
Hingga pukul 15.00 WIB, sebagian besar mata uang di Asia berada di zona hijau. Hanya, dolar Taiwan saja yang bertahan di zona negatif setelah turun tipis 0,05 persen.
Sementara itu, rupee India berhasil menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,52 persen. Diikuti, oleh yen Jepang yang menanjak 0,48 persen dan baht Thailand menguat 0,40 persen terhadap dolar AS
Selanjutnya, ada yuan China dan dolar Singapura yang sama-sama terkerek, masing-masing 0,39 persen dan 0,35 persen. Kemudian, peso Filipina terapresiasi 0,33 persen serta won Korea Selatan menanjak 0,06 persen.
Diikuti, ringgit Malaysia yang juga naik tipis 0,01 persen. Sedangkan dolar Hong Kong masih bergerak stabil dan menguat tipis 0,001 persen terhadap dolar AS.