Kalau Lagi Staycation di Padang dan Bukittinggi, Sandal Hotel yang Kamu Pakai Bikinan Para Napi
JAKARTA - Siapa tahu kamu sedang melepas penat di salah satu hotel berbintang yang ada di Padang atau Bukittingi, Sumatera Barat. Ingatlah, sandal hotel yang mungkin kamu pakai, itu dibuat dari tangan para napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Muaro Padang.
Selama ini karya-karya mereka memang dikirim ke sana. Dan sekadar info saja, mereka sedang coba meningkatkan target produksi sandal hotel dari 5.000 pasang per bulan pada 2021 menjadi 10.000 pada saat ini.
"Tahun ini kami menargetkan dalam sebulan bisa memproduksi sepuluh ribu pasang sandal hotel, sebagai langkah menggenjot produktivitas serta potensi ekonomi," kata Kepala Seksi Kegiatan dan Kerja Lapas Klas IIA Padang Syafri Naldi di Padang, Selasa 11 Januari seperti dinukil dari Antara.
Sandal buatan narapidana itu juga kian dilirik oleh hotel-hotel untuk bekerjasama, karena berhasil menjaga kualitas produk. Buktinya, jumlah hotel yang sudah bekerjasama dengan Lapas Padang saat ini saja ada enam hotel.
"Hotel yang bekerjasama tidak hanya di Padang, tapi juga di Bukittinggi. Tiga di antaranya merupakan hotel berbintang," ungkap Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja M Fadli.
Ia optimistis bahwa unit produksi Sandal yang merupakan bagian dari program kemandirian itu bisa terus dikembangkan ke depannya, mengingat pada 2021 pihaknya mampu memproduksi sandal sebanyak lima ribu pasang dalam satu bulan, dengan angka pendapatan mencapai Rp17 juta.
"Oleh karena itu kami tahun ini mulai menggejot kembali jumlah produksi serta menggencarkan pemasaran ke badan usaha," katanya.
Fadli membeberkan sejak awal Januari ada dua rumah sakit yang tengah menjalin komunikasi untuk menggunakan sandal dari Lapas Padang. Seiring dengan meningkatnya jumlah produksi itu maka Lapas Padang juga menambah tenaga kerja dari 10 orang warga binaan menjadi 21 orang.
Lapas Padang terus melakukan evaluasi secara rutin pascaproduksi untuk menjaga kualitas sandal yang dibuat.
"Kita evaluasi setelah produksi selesai, apakah sesuai dengan permintaan dari konsumen, dan bagian mana yang perlu diperbaiki," katanya.
Baca juga:
- Komedian Bob Saget Meninggal Dunia di Hotel
- Hasil Pemeriksaan Kepolisian, Sudah 1.000 Orang Dikarantina di 14 Hotel Wilayah Jakarta Barat
- Jelang Gelaran MotoGP Mandalika, Sandiaga Uno: 2.758 Kamar Hotel di Mataram Hampir Terpesan 100 Persen, Bali Juga Disiapkan jadi Opsi Penginapan
- Konglomerat India Mukesh Ambani Caplok 73,37 Persen Saham Mandarin Oriental New York, Gelontorkan Rp1.400 Triliun?