Kabar Baik dari Moeldoko: Persediaan Vaksin Booster Banyak, yang Mau Expired akan Diprioritaskan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan menggratiskan biaya vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kabar baiknya, seluruh setok vaksin booster cukup banyak.

"Kita memiliki persediaan vaksin yang cukup besar. Memang vaksin yang diantisipasi apa kedaluwarsa, tetapi Pak Menteri Kesehatan sudah melaporkan kepada Pak Presiden bahwa jumlahnya sudah jelas semua dan segera mengambil langkah-langkah percepatan sehingga jangan sampai 'expired'," kata Kepala Staf Presiden Moeldoko di Kantor KSP Jakarta, Selasa 11 Januari dilansir dari Antara.

Jokowi menegaskan, penggratisan vaksinasi booster ini dilakukan mengingat keselamatan rakyatnya adalah hal yang utama dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Adapun pelaksanaan vaksinasi booster dimulai pada Rabu, 12 Januari besok. Prioritas sasaran vaksinasinya adalah kelompok lansia dan masyarakat rentan. Sebab, kelompok ini lebih memerlukan proteksi dari kelompok usia lainnya.

"Ada sejumlah vaksin yang 'expired' tanggal sekian. Nah itu akan diprioritaskan," tambah Moeldoko.

Moeldoko menyebut pemerintah sudah menyiapkan sejumlah strategi sosialisasi untuk pemberian vaksin dosis ketiga tersebut.

"Dengan menggunakan semua kekuatan negara yang ada di antaranya kuota untuk kepolisian 25 persen, TNI 25 persen, BIN 25 persen, dan Kementerian Kesehatan 25 persen. Semuanya bergerak bersama-sama agar bisa memenuhi apa yang diinginkan," tambah Moeldoko.

Menurut Moeldoko, saat ini sudah ada 284 juta dosis yang diberikan untuk masyarakat tetapi belum merata.

"Ada 4 daerah perlu segera digas lagi, yaitu Papua, Papua Barat, Aceh, dan Maluku untuk segera dipercepat lagi," tambah Moeldoko.

Ia meminta agar masyarakat dapat merespons positif vaksin "booster" tersebut.

"Omicron di depan mata, jangan kita abai, ini kesempatan pemerintah untuk memberikan kepada masyarakat secara baik. Mari kita respons dengan baik," kata Moeldoko.

Ada lima jenis vaksin yang sudah mendapatkan "Emergency Use Authorization" dari BPOM untuk menjadi vaksin "booster", yaitu Sinovac/Coronavac, Moderna, Ffizer, AstraZeneca, dan Zificav.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai Selasa (11/1) pukul 12.00 WIB, jumlah dosis pertama vaksin COVID-19 yang sudah disuntikkan di Indonesia mencapai 171.056.204 dosis atau 82,13 persen dari target sementara dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 117.333.660 atau 56,34 persen.

Adapun yang mendapat vaksinasi dosis ketiga yang merupakan tenaga kesehatan adalah sebanyak 1.328.659 (90,46 persen). Pemerintah menargetkan sebanyak 208.265.720 orang di Indonesia mendapat vaksinasi COVID-19 lengkap.