Akhyar Nasution Disindir Megawati Ngamuk, Demokrat Membela
JAKARTA - Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyindir keras perlawanan Akhyar Nasution yang disebut mengamuk karena tak direkomendasikan di Pilkada Medan. Demokrat membela Akhyar yang bakal diusung di Pilkada Medan menjadi penantang Bobby Nasution.
“Saya menilai tidak layak seperti itu sampai viral. Seyogianya disampaikan secara tertutup di internal partai,” ujar Ketua DPC Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu saat dihubungi VOI, Kamis, 27 Agustus.
Soal narasi yang menyebut Akhyar Nasution gagal memimpin Medan sebagai pelaksana tugas wali kota, Demokrat menyerahkan penilaian ke masyarakat. Burhanuddin hanya menegaskan, Akhyar Nasution didukung masyarakat.
“Kita lihat bahkan masyarakat sangat dukung beliau, terbukti dengan tumbuhnya kebersamaan dengan hadirnya relawan-relawan untuk memenangkan Pak Akhyar pada Pilkada Medan. Kalau saya nilai, berpendapat (Akhyar tak mampu memimpin, red) sah-sah saja, tapi realnya kembali ke masyarakat,” sambung dia.
Berhasil atau tidaknya Akhyar saat menjabat wakil wali kota dan plt wali kota Medan ditegaskan Burhanuddin ditentukan pada hasil pemungutan suara 9 Desember mendatang. Semua pihak diminta Demokrat menjaga iklim demokrasi sehat.
“Berikan kesempatan dua kandidat yang akan maju. Kita jaga, rawat demokrasi, artinya fair saja. Masyarakat jadi wasit untuk menentukan siapa pemenangnya,” kata Burhanuddin.
Baca juga:
Akhyar di Pilkada Medan bakal diusung Demokrat dan PKS. Akhyar berpasangan dengan Plt Ketua DPD PKS Medan, Salman Alfarisi.
Sementara Bobby Nasution berpasangan dengan kader Gerindra, Aulia Rachman. Pasangan ini juga didukung Gerindra, PAN dan NasDem.
Pencalonan Akhyar lewat Demokrat menjadi sorotan. Akhyar bergabung ke Demokrat setelah PDIP memutuskan mengusung Bobby Nasution.
Sementara Megawati Soekarnoputri menyindir keras Akhyar yang dinilai melakukan perlawanan. Ketum PDIP itu heran Akhyar mengamuk setelah tidak diberikan rekomendasi maju di Pilkada Medan. Megawati menegaskan hak prerogatif menentukan calon termasuk di Pilkada Medan dengan mengusung Bobby Nasution-Aulia Rachman.
"Tidak disetujui, tidak direkomendasi terus ngamuk. Loh saya mikir ini gimana? Katanya kader partai. Ya sudah aturan partainya gimana, ya sudah saya pecat. Saya pecat. Iya dong, fair," kata Mega.