PTM di Tasikmalaya Dilakukan Terbatas, Ada Sesi Pagi dan Siang

JAKARTA - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas dengan sistem pembagian waktu dua sesi,  yakni jam masuk pagi dan siang karena masih pandemi dan banyak siswa yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.

"Tetap di posisi 50 persen, dalam satu hari sesi pagi dan sesi siang," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ely Suminar saat dihubungi wartawan di Tasikmalaya, dilansir Antara, Senin, 10 Januari.

Ia menjelaskan pemerintah melalui surat keputusan bersama mempersilakan pemerintah daerah untuk menggelar PTM 100 persen di setiap sekolah dengan syarat capaian vaksinasi di daerah sudah memenuhi target.

Namun Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, kata dia, sementara masih memberlakukan PTM dengan pembagian waktu dua sesi agar tidak terlalu banyak kerumunan dalam satu kelas.

"Kita masih terkait pandemi makanya kita tidak berani 100 persen untuk PTM," katanya.

Ia mengatakan alasan belum berani 100 persen karena capaian vaksinasi untuk anak-anak maupun lanjut usia masih rendah, maka solusinya tetap dibatasi dengan membagi waktu dua sesi.

"Jadi untuk 100 persen belum mengena ke kita karena vaksinnya baru dimulai," kata Ely Suminar.

Kepala SD Negeri 1 Pengadilan Kota Tasikmalaya Titi Setiawati menyatakan sekolahnya sesuai instruksi menerapkan PTM secara terbatas dengan membagi waktu dua sesi yakni jam masuk pagi dan siang.

Aturan itu, kata dia, baru dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022, pada semester sebelumnya pembelajaran dilaksanakan sebagian daring, kemudian tatap muka.

"Sekarang sudah tidak ada daring lagi, orang tua juga tidak ada yang menolak tak ada daring," demikian Titi Setiawati.