Menkes Budi Gunadi: Kenaikan Omicron Akan Lebih Tinggi Dari Varian Delta
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat penyebaran COVID-19 varian Omicron bisa saja lebih tinggi daripada varian Delta.
"Kami juga ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 10 Januari.
Hanya saja, Menkes meminta masyarakat tidak perlu panik. Menurutnya, banyak pasien varian ini yang tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Bahkan, Budi memaparkan dari 414 kasus positif varian Omicron di Tanah Air, hanya dua orang yang membutuhkan perawatan dengan oksigen. Mereka juga rata-rata memiliki penyakit komorbid.
"Yang masuk kategori sedang, artinya membutuhkan perawatan dengan oksigen hanya dua orang. Satu, usia 58 tahun dan yang satu lagi usia 47 tahun. Keduanya memiliki komorbid," ungkap mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.
Selain itu, dari 414 orang yang dinyatakan positif sebanyak 114 orang atau sekitar 26 persen sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke rumah. "Jadi kesimpulannya walaupun Omicron ini cepat transmisinya tapi relatif lebih ringan dari severity," jelas Budi.
Melihat kondisi ini, dirinya kemudian mengatakan ada sejumlah langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam menangani pasien COVID-19 varian Omicorn. Salah satunya dengan memfokuskan perawatan di rumah bagi mereka daripada di rumah sakit.
Apalagi, kebanyakan pasien varian ini tidak mengalami gejala berat sehingga mereka bisa dirawat di rumah.
Ditegaskan Menkes Budi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah melakukan penelitian demi memastikan gejala yang bagaimana dari para pasien Omicron untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Selain itu, pemerintah juga telah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine dalam upaya mengobati pasien varian Omicron yang tak perlu dirawat di rumah sakit.
"Ini untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah itu tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran dan juga bisa mendapatkan akses untuk delivery obatnya," tegasnya.
Baca juga:
Menkes juga mengingatkan masyarakat tak perlu panik. Pemerintah menurut Budi sudah kedatangan 400 ribu obat antivirus berjenis Molnupiravir dari Merck.
"Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini. Tidak usah panik, kita sudah persiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan bahwa walau naiknya cepat tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat," ujarnya.
"Sehingga yang paling penting jangan lupa jaga prokes, disiplin melakukan surveilans, dan yang paling penting percepat vaksinasi bagi rekan-rekan kita dan keluarga kita yang belum mendapatkan vaksinasi," pungkas Budi.