Megawati Kembali Diserang Hoaks Kabar Meninggal, PDIP Bakal Ambil Langkah Hukum
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan informasi meninggalnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah kabar bohong atau hoaks.
Hal ini disampaikan Hasto menanggapi video yang beredar di media sosial yang menyebut Presiden ke-5 RI itu telah meninggal dunia. Hasto mengatakan, Megawati kini dalam kondisi sehat bahkan pagi tadi baru berkomunikasi dengan dirinya.
"Bu Mega dalam keadaan sehat. Ini tadi saya sebelum ke sini, baru sampai Pasar Minggu, ditelepon beliau untuk datang ke Jalan Teuku Umar," kata Hasto saat menghadiri Festival Kuliner Pendaming Beras dalam rangka menyambut HUT Ke-49 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 7 Januari.
Hasto menegaskan partainya siap menempuh jalur hukum perihal munculnya kabar bohong tersebut. Penyebabnya, pelaku penyebar video tersebut tidak bertanggung jawab dan amoral.
"Saya memutuskan sebagai Sekjen agar bantuan hukum PDIP melaporkan kepada aparat penegak hukum agar hal-hal seperti ini tidak perlu terjadi lagi. Karena kita ini bangsa yang dikenal karena kebudayaan kita karena peradaban kita," tegasnya.
Dia menyayangkan beredarnya kabar bohong tersebut. Menurutnya, fitnah dan menyebarkan kabar bohong bukan budaya masyarakat Indonesia.
"Kita bangsa yang terus memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran sebagai bagian nilai positif yang membentuk bangsa ini," ungkapnya.
Baca juga:
Sebagai informasi, menyebarnya kabar bohong terkait meninggalnya Megawati Soekarnoputri ini bukan baru kali pertama terjadi. Pada April 2019, Megawati dikabarkan sedang dirawat di rumah sakit karena stroke.
Berikutnya, pada Mei 2020, Megawati kembali menjadi korban penyebaran berita bohong. Ia disebut masuk daftar pencarian orang (DPO) karena membiarkan virus COVID-19 masuk ke Indonesia.