Kasus Flu Burung Ditemukan pada Manusia, Otoritas Kesehatan Inggris: Sangat Jarang dan Karena Kontak Jangka Panjang
JAKARTA - Seseorang di Inggris Barat Daya telah dipastikan terjangkit flu burung, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan 'sangat jarang' jenis flu burung berpindah dari burung ke manusia.
"Orang tersebut memperoleh infeksi dari kontak yang sangat dekat dan teratur dengan sejumlah besar burung yang terinfeksi, yang mereka simpan di dalam dan di sekitar rumah mereka selama periode waktu yang lama," sebut UKHSA dikutip dari Sky News 7 Januari.
"Semua kontak individu, termasuk mereka yang mengunjungi tempat itu, telah dilacak dan tidak ada bukti penyebaran infeksi ke orang lain. Individu saat ini baik-baik saja dan mengasingkan diri," sambung badan tersebut.
Kasus ini terdeteksi oleh petugas yang memeriksa orang yang memiliki kontak dekat dengan ternak yang terinfeksi, dan mereka menemukan 'flu tingkat rendah' pada pasien.
Analisis laboratorium mengungkapkan, virus tersebut adalah jenis 'H5' yang ditemukan pada burung, tetapi belum dapat dipastikan bahwa itu adalah infeksi H5N1, jenis yang saat ini beredar pada unggas di Inggris. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah diberitahu terkait hal ini.
"Meskipun risiko flu burung bagi masyarakat umum sangat rendah, kami tahu bahwa beberapa jenis berpotensi menyebar ke manusia dan itulah mengapa kami memiliki sistem yang kuat, untuk mendeteksi ini lebih awal dan mengambil tindakan," terang Profesor Isabel Oliver, kepala petugas ilmiah di UKHSA.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa jenis virus yang terdeteksi di Inggris ini dapat menyebar dari orang ke orang, tetapi kami tahu bahwa virus berkembang sepanjang waktu dan kami terus memantau situasi dengan cermat."
"Kami telah menindaklanjuti semua kontak individu ini dan belum mengidentifikasi penyebaran selanjutnya. Tetap, penting bahwa orang tidak menyentuh burung yang sakit atau mati, dan mereka mengikuti saran DEFRA tentang pelaporan," tandasnya.
Sementara itu, Profesor Infeksi dan kekebalan Unggas di University of Liverpool Paul Wigley mengatakan, walaupun flu burung berpotensi menular dari unggas ke manusia, ini sangat jarang dan, seperti dalam kasus ini, biasanya karena dekat dan lama, kontak jangka panjang dengan unggas yang terinfeksi.
"Influenza burung seperti serotipe H5 sebagian besar disesuaikan untuk menginfeksi burung dan sangat tidak mungkin ditularkan dari orang ke orang," jelasnya.
"Saran yang diberikan oleh APHA dan UKHSA tentang kontak dengan unggas yang terinfeksi masuk akal dan harus diikuti. Risiko infeksi yang lebih luas di masyarakat umum tetap rendah," papar Profesor Wigley.
Baca juga:
- Presiden Filipina Duterte Perintahkan Aparat Tangkap Warga yang Enggan Divaksin COVID-19 dan Nekat Keluar Rumah
- Keras Peringatkan Rusia Soal Ukraina, Menlu Inggris: Rusia Adalah Agresor, NATO Selalu Defensif
- Dokter Ungkap Korban Pembantaian Militer Myanmar di Karenni Dibunuh dengan Cara Paling Kejam dan Tidak Manusiawi
- Militer Myanmar Penjarakan Pengawal Pribadi Wanita Kepercayaan Aung San Suu Kyi, Berasal dari Unit Anti-Teror
Untuk diketahui, pada Bulan Desember, peternak unggas didesak untuk membantu menghentikan penyebaran flu burung setelah beberapa wabah kecil selama beberapa bulan terakhir. Ribuan burung telah dimusnahkan dalam upaya untuk mencegah penyebaran flu burung.
Wabah 'terbesar yang pernah ada' di Inggris dilaporkan di Irlandia Utara bulan lalu setelah dua kasus yang dicurigai lebih lanjut diidentifikasi, satu di kawanan unggas komersial dari 14.000 burung di dekat Markethill, County Armagh dan kawanan bebek komersial dari 22.000 di Coagh, County Tyrone.