Ternyata Tiga Oknum TNI dalam Kasus Kecelakaan Nagrek, Berusaha Menghilangkan Jejak dengan Merubah Cat Mobil
JAKARTA – tiga tersangka kecelakaan Nagrek, Kabupaten Bandung, Kolonel Inf P, Kopda DA, dan Kopda A, berusaha menghilangkan barang bukti. Hal itu disampaikan oleh Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Chandra Warsenanto Sukotjo.
"Mereka berusaha menghilangkan barang bukti dengan mengecat mobil yang digunakannya saat peristiwa kecelakaan itu terjadi," kata Danpuspomad, mengutip Antara, Kamis 6 Januari.
Para tersangka mengecat kendaraan mobilnya dari warna hitam ke warna abu-abu.
"Mereka mengganti warna mobil setelah kembali dan sampai di Sleman, Jawa Tengah," kata Chandra.
Para tersangka, kata dia, juga berusaha menghilangkan barang bukti dengan membawa jasad korban Handi Saputra (16) dan Salsabila (14), serta membuangnya di lokasi yang berbeda. Jasad Handi ditemukan di Sungai Serayu, Banyumas. Sedangkan jasad Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah.
"Apa yang dilakukan mereka (tiga oknum TNI AD), upaya untuk melepas tanggung jawab ataupun melakukan tindakan menghilangkan bukti awal yakni kecelakaan lalu lintas," terang Chandra.
Baca juga:
- Puspom AD Jelaskan Peran 3 Oknum TNI Saat Tabrak 2 Remaja di Nagreg hingga Dibuang ke Sungai Serayu
- Targetkan Proses Sidik 3 Anggota TNI AD Rampung Sepekan, Danpuspom Chandra: Kita Lihat Siapa yang Menjadi Otak
- KSAD Jenderal Dudung Sampaikan Duka Cita Mendalam saat Mengunjungi Makam dan Rumah Korban Tabrakan di Nagreg
- Ketegasan Jenderal Andika Perkasa yang Turun Tangan di Kasus 3 Oknum TNI Tabrak dan Buang Sejoli ke Sungai Serayu
Dia menegaskan, tindakan yang dilakukan tiga oknum TNI AD tersebut di luar batas kemanusiaan. Oleh karena itu dalam pemeriksaan, pihaknya juga memeriksa kejiwaan dan psikologis ketiga oknum tersebut.
"Saat dilakukan tes psikologi dan jiwa dijadikan bahan bagi TNI AD untuk melihat bagaimana kondisi ketiga tersangka. Hasilnya untuk evaluasi," kata Chandra tanpa merinci hasil tes kejiwaan para tersangka.
Dia mengaku bersyukur berkas perkara ini telah diserahkan ke Oditurat Militer Tinggi II Jakarta untuk kemudian segera disidangkan di pengadilan militer.
"Ketiga tersangka saat ini ditahan di Rumah Tahanan Militer Pomdam Jaya Guntur," kata Chandra.