Pria di Deli Serdang Sumut Bela Diri Tikam Begal hingga Tewas Diproses Hukum, Ini Penjelasan Polisi

MEDAN - Seorang pria berinisial R diduga begal tewas ditikam pria di Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara. Terduga begal ini ditikam Dedi Irwanto yang mengaku dibegal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha Pranata membenarkan kejadian tersebut. Pelaku penikaman yang mengaku korban, menurutnya sudah menyerahkan diri ke Polsek Sunggal. 

Saat menghajar dan menikam korban, Dedi menggunakan senjata tajam yang dibawanya sendiri. 

"Punyanya dia itu (pisau)," kata Kompol Chandra dikonfirmasi VOI, Kamis, 30 Desember. 

Kompol Chandra mengatakan, Dedi sehari-harinya bekerja sebagai karyawan pabrik. Pisau itu, katanya, tidak selalu dibawa Dedi. 

"Tidak juga bawa pisau setiap hari. Pada saat kejadian dia tidak lagi pulang kerja, jadi pisau itu dia bawa, bukan merampas dari terduga pelaku begal," ujarnya. 

Kompol Chandra menegaskan proses hukum tetap berjalan.  "Tetap, karena ada yang meninggal dunia," ujarnya. 

Dalam kasus ini, Kompol Chandra mengatakan pihaknya terbuka untuk menerapkan restorative justice. 

"Polisi terbuka untuk itu. Dalam kejadian itu tidak ada saksi, hanya pengakuan sepihak saja, yang jelas kita ada korban meninggal dunia, kita ungkap, dialah orangnya. Terlepas pelaku atau korban," papar dia. 

Polisi menjerat penikam terduga begal ini dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia. 

Diketahui, pelaku penikaman seorang pembegal hingga tewas Dedi (21) menyerahkan diri ke Polsek Sunggal, Senin, 27 Desember, malam. Dia datang didampingi kuasa hukum dan kedua orang tuanya. 

Kepada polisi, dia mengaku sebagai korban pembegalan. Dirinya terpaksa menghajar dan menikam salah seorang pembegal hingga tewas. Ia nekat melakukan hal itu lantaran mencoba membela dirinya.

"Malam itu, sebenarnya saya hanya mencoba membela diri dan mencoba mempertahankan harta benda yang saya miliki. Termasuk HP saya yang sudah sempat diambil oleh salah satu pelaku dan sepeda motor yang saya kendarai saat itu, yang juga hampir diambil oleh keempat pelaku," jelasnya. 

"Sebelum saya berhasil melawan dan menikam salah satu pelaku (Reza), saya juga sempat dihajar dan dipukuli pada bagian kepala saya menggunakan bambu yang dibawa oleh keempat orang itu, hingga helm yang saya pakai terlepas," sambungnya.