Kampus Kembali Dibuka dan Pesta Mahasiswa di AS Sebabkan Kasus COVID-19 Kembali Merajalela
JAKARTA - Mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat (AS), kembali belajar tatap muka. Kabar gembira itu mereka sambut dengan pesta. Sayangnya, hal itu membuat COVID-19 kembali menerpa. Tak sedikit yang dikarantina, dan pembelajaran kembali dibuat daring.
Melansir CNN, Jumat 21 Agustus, Universitas Notre Dame di Indiana mengumumkan bahwa para mahasiswa akan kembali pada pembelajaran daring selama dua minggu ke depan setelah terjadi lonjakan kasus COVID-19 sejak para mahasiswa kembali ke kampus pada 3 Agustus. Hingga Kamis 20 Agustus, 304 siswa dinyatakan positif COVID-19.
"Tujuan dari pembatasan sementara ini adalah untuk menahan penyebaran virus. Sehingga kita dapat kembali ke pembelajaran secara langsung," kata Presiden Notre Dame John I. Jenkins.
North Carolina State University akan kembali melakukan pembelajaran daring setelah sebuah pesta digelar di kampus tersebut dan menyebabkan kasus baru. Hal tersebut disampaikan Kanselir Randy Woodson dalam sebuah surat yang diunggah di situs web universitas.
Boston University juga melaporkan terdapat 16 kasus positif COVID-19 sejak ujian yang digelar di kampus pada 27 Juli. Empat dari kasus positif tersebut dilaporkan pada Selasa 18 Agustus, dari 965 tes yang dilakukan.
Emerson College, yang juga berada di Boston, melaporkan satu kasus positif COVID-19 sejak mereka mulai melakukan tes pada 10 Agustus. Menurut situs web kampus, orang tersebut sekarang telah dirawat.
Kasus juga telah dilaporkan di perguruan tinggi dan universitas di banyak daerah. Di antaranya: Kentucky; Carolina Utara; Alabama; Arizona; Massachusetts; Mississippi.
Langgar Aturan
Banyak pihak yang melanggar aturan kampus dengan berkumpul bahkan menggelar pesta. Hal itu menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di AS. Hal tersebut disampaikan oleh direktur komunikasi eksekutif universitas di AS, Sarah Geegan. Berbagai universitas di AS sebelumnya diberi tahu tentang 11 aturan dari 8-9 Agustus dan 10 aturan dari 15-16 Agustus.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah kota untuk menegakkan Kode Perilaku Mahasiswa, berbagi informasi setiap hari dan pertemuan mingguan untuk membahas masalah yang menjadi perhatian," kata Geegan.
Tingkat positif COVID-19 sebanyak tiga persen di Universitas East Carolina di Greenville, Carolina Utara, membuat Kanselir Sementara Ron Mitchelson berharap bahwa semua orang menuruti aturan yang ada. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah surat kepada komunitas kampus. Pesta mahasiswa menjadi poin utama penyebab keprihatinan.
Baca juga:
"Tapi kemudian, akhir pekan tiba dan kami melihat sebagian kecil dari total mahasiswa kami menakut-nakuti kami dan komunitas lainnya dengan gelaran pesta yang terlalu besar, terlalu padat, dan tidak bertanggung jawab. Sementara kami tidak mengadakan pesta sebesar itu yang sebelumnya dilaporkan pada minggu pertama, kami masih memiliki dua lusin pesta selama akhir pekan lalu yang ditanggapi oleh Kepolisian Greenville," isi surat tersebut.
Pihak universitas telah mengirimkan peringatan kepada komunitas tentang sekelompok kasus baru di asrama, tetapi tidak merinci berapa banyak siswa yang terkena dampak atau berapa banyak yang berada di bawah karantina.