32 Jabatan Kepala Sekolah Tingat SD-SMP di Kota Mataram Kosong, Disdik Sibuk Lakukan Seleksi
MATARAM - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan segera mengisi 32 jabatan kepala sekolah tingkat SD dan SMP se-Kota Mataram yang kosong karena pejabat sebelumnya masuk masa pensiun dan mutasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali mengatakan, 32 jabatan kepala sekolah yang kosong itu meliputi 26 jabatan kepala sekolah tingkat SD dan sisanya tingkat SMP.
"Untuk menjaring kepala sekolah yang berkompeten, kita sudah laksanakan seleksi calon kepala sekolah (cakap) sehingga harapannya minggu ini kepala sekolah yang dinilai memiliki kompetensi yang sesuai dapat segera dilantik," katanya di Mataram, Antara, Kamis, 23 Desember.
Kekosongan puluhan jabatan kepala sekolah untuk sementara dijabat oleh Pejabat Pelaksana Tugas (Plt), dari pengawasan bahkan ada juga yang pegang langsung Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram.
Diharapkan dalam minggu ini calon kepala sekolah harus dilantik sehingga kekosongan kepala sekolah baik SD maupun SMP bisa terisi dan program sekolah bisa fokus dilaksanakan.
"Untuk pelantikan sudah kita usulkan segera, agar begitu anak-anak masuk semester genap 3 Januari 2022, semua 32 sekolah itu sudah punya kepala sekolah definitif," katanya.
Baca juga:
- Ini Penjelasan BMKG Tentang Fenomena Hujan Es di Kawasan Malang Raya, Jawa Timur
- Angin Puting Beliung Terjang Kota Makassar, 5 Titik Terdampak Namun Dilaporkan Tak Ada Korban Jiwa
- Vaksin AstraZeneca Kembali Tiba di Indonesia, Jumlahnya 482 Ribu Dosis
- Diberi Vaksin Nusantara, Pendeta Daud Toni Seperti Aburizal Bakri, Gatot Nurmantyo dan Tokoh Lainnya
Menurutnya, penempatan kepala sekolah dilihat dari prestasi kerja ketika menjadi guru, penilaian kompetensi, karya yang telah dilakukan saat pendidikan dan pelatihan. Di sisi lain, Fatwir mengatakan, dalam ketentuannya jabatan kepala sekolah maksimal dua periode atau selama delapan tahun.
Namun, saat ini diakuinya ada kepala sekolah yang menjabat sebelum dua periode sudah dipindah dan sebaliknya ada juga yang lebih dari dua periode.
Kondisi itu terjadi murni karena kebutuhan. Artinya, jika ada kepala sekolah yang dipindah sebelum dua periode itu karena karya dan kompetensinya dibutuhkan di sekolah lain.
"Sementara kepala sekolah yang menjabat lebih dari dua periode, karena kompetensi mereka memang dibutuhkan di sekolah tersebut," kata Fatwir.